Menjadi Umat Nabi Muhammad adalah mukjizat. Bahkan Nabi Adam pun cemburu dengan keistimewaan yang diberikan Allah kepada umat Islam

Oleh: Faisal Lohy

Pernah terbanting pada kilometer tinggi. Terlempar, terbentur. Lebam membiru. Hancur berserakan. Merangkak. Memperbaiki sendiri. Sulit.

Tapi lihatlah kini. Semua yang berantakan berangsur pulih. Segala yang rusak perlahan membaik.

Hidup akan berjalan sesuai Garis Allah SWT. Mutlak. Allah maha adil. Siapa yang mencari-cari jalannya, dia akan menemukan. Baik atau buruk yang diinginkan, Allah akan memberikan.

Tidak ada satupun manusia yg gagal di dunia ini. Semua akan berhasil dengan pilihan hidupnya masing-masing. Termasuk, berhasil dengan pilihan untuk menjadi "manusia gagal" di hadapan Allah dan Rasul-Nya, Muhammad SAW.

Sepahit apapun perjalanan hidup, sehitam, segelap, sebengis apapun perbuatan, semua manusia punya hak dan kesempatan untuk pulang, mengambil ampunan Allah yang begitu luas.

Menjadi umat Nabi Muhammad adalah mukjizat. Bahkan Nabi Adam AS pun cemburu dengan keistimewaan yang diberikan Allah kepada umat Islam.

Dalam Nashoihul 'Ibad dituliskan, Nabi Adam berkata: 

(1) Aku sekali berbuat salah di Surga, langsung Allah turunkan ke Bumi. Sebaliknya, umat nabi muhammad, berkali-kali, pagi, siang, soreh, malam, sepanjang waktu berbuat salah di dunia. Tapi cukup sekali mereka bersungguh-sungguh memohon ampun, Allah angkat derjatnya di dunia dan Masukan mereka ke surga.

(2) Allah hanya menerima Taubatku, ketika aku berada di kota Mekah. Di tempat lain, selama ratusan tahun, aku memohon, tapi Allah belum menerima taubatku (semua nabi itu maksum, terampuni dari Dosa, tapi nabi Adam tidak sepenuhnya yakin taubatnya diterima Allah). Sementara umat Nabi Muhammad, kapanpun, dimana saja, di kota, negara apa saja di dunia ini, cukup sekali bersungguh-sungguh memohon ampun, taubatnya langsung diterima Allah.

(3) ketika sekali aku berbuat dosa di Surga (memakan buah khuldi), Allah langsung melepas pakaian dari tubuhku, sehingga aku berada dalam keadaan telanjang (Malu). Tapi umat Nabi Muhammad, berkali-kali berbuat dosa, punya banyak aib, tapi Allah tidak membukanya. Allah justru memberi mereka pakaian untuk berlindung sehingga tidak perlu menahan malu terlihat orang lain.

(4) Aku hanya sekali berbuat salah. Langsung Allah pisahkan aku dengan istriku Hawa selama 450 tahun. Sementara umat Nabi Muhammad, pagi, siang, soreh, malam, berkali-kali berbuat salah, tak terhitung banyaknya berbuat dosa, hampir setiap hari, sepanjang tahun, tapi Allah tidak memisahkan mereka dari istri dan anak-anaknya.

Maha suci Allah dengan segala rahmat dan kesitimewaan yang dijaminkan kepada umat Nabi Muhammad. Mendekatlah. Bersegeralah minta ampun kepada-Nya.


Baca juga :