KHOMEINI, GARDA REVOLUSI, DAN TALIBAN
Supaya revolusi Syi'ah Rafidhah 12 berhasil bertahan lama di Iran, Khomeini langsung mendirikan Pasukan Garda Revolusi Iran. Pasukan Garda Revolusi Iran terpisah dari Tentara Nasional Iran yang telah ada sebelumnya.
Tujuan sebenarnya pembentukan Garda Revolusi adalah untuk mencegah militer lama menjadi satu-satunya aktor negara yang memegang senjata, sehingga dapat menjaga rezim baru dari resiko kudeta perwira militer level manapun, sampai negara Syi'ah stabil.
Garda Revolusi Iran dan Tentara Nasional Iran kini berada di bawah payung besar Angkatan Bersenjata Iran.
Khomeini tahu di tubuh militer tak semuanya akan loyal. Ia juga tahu betul bahwa militer dapat menjadi penentang keinginan rakyat lewat kudeta-kudeta yang kerap terjadi.
Untuk itulah dia membuat pasukan bersenjata baru yang loyal padanya dan negara agama Syi'ah bentukannya.
Sesuatu yang tak terjadi di negeri Muslim Sunni, dimana ketika kelompok Islamis berkuasa lewat revolusi maupun demokrasi mereka tak segera membuat backing pasukan yang loyal, sehingga pemimpin yang relijius ini sangat rentan terhadap kudeta maupun gangguan asing (contoh: Mursi dikudeta As-Sisi).
Di kemudian hari, Garda Revolusi Iran terlibat dalam berbagai tindakan kejam terhadap penentang rezim Syi'ah. Kaum kiri, Syi'ah anti sistem Khomeini, pendemo, lawan politik, semua dihabisi. Bahkan mereka meluaskan pengaruh ke luar negeri dengan mendukung aktor-aktor Syi'ah bersenjata di luar negeri.
Hanya Taliban yang revolusinya jauh lebih kokoh dan bersih daripada Khomeini, dimana seluruh kekuatan rezim lama disapu tanpa sisa, sementara korban sangat sedikit.
(Pega Aji Sitama)