Ketika Iblis diusir, menangislah Jibril dan Mikail, lalu Allah berfirman....

  لما ظهر من إبليس ما ظهر، طفق جبريل وميكائيل يبكيان، فأوحى الله تعالى إليهما: "ما هذا البكاء؟ قالا: يارب! ما نأمن من مكرك. فقال تعالى: هكذا فكونا"
📜مختصر منهاج القاصدين ص. ٣١٢

Ketika Iblis diusir, menangislah Jibril dan Mikail. Lalu Allah bertanya, "Mengapa kalian menangis?" Keduanya menjawab, "Kami merasa tidak aman dari makar-Mu ya Rabbi."

Allah ta'ala berfirman, "Begitulah seharusnya, tidak boleh ada yang merasa aman dari makar-Ku."

(Kitab Mukhtasar Minhajul Qasidin karya Syaikh Ibnu Qudamah rahimahullah)

***

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ 

"Mereka melakukan makar, dan Allah membalas makar mereka itu. Dan Allah sebaik-baiknya pembuat makar." [QS Ali Imran:54]

***

Apa makna makar Allah yang disebutkan dalam al-Qur'an?

Jawaban:

Makna "makar" secara leksikal bermakna pengaturan. Termasuk pengaturan yang baik atau yang buruk. Atau pengaturan ini dalam perbuatan buruk atau perbuatan baik. Kendati sebagian makar diartikan sebagai tipu daya dan jika disandarkan kepada Tuhan, maka maknanya adalah balasan dan hajaran terhadap tipu daya dan kelicikan.

Makar Ilahi: Terdapat banyak ayat yang menyandarkan "makar" kepada Allah dan maksud ayat-ayat tersebut adalah pengaturan universal Ilahi. Lantaran Dia merupakan pemilik pengaturan dan tiada satu pun pengaturan yang ada di luar pengaturan-Nya. 

Oleh karena itu, Allah Swt di atas seluruh pengatur sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an, "Allah sebaik-baik pembuat makar" (QS Ali Imran: 54). Dan berfirman, "Dan sungguh orang-orang kafir yang sebelum mereka telah mengadakan makar, tetapi semua makar itu adalah dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap diri. Dan orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapakah tempat kesudahan (yang baik).." (Qs. Al-Ra'ad [13]:42)

Ayat ini secara jelas menegaskan bahwa pengaturan universal adalah milik Allah dan pengaturan yang lain tidak dapat terlaksana di hadapan pengaturan Ilahi.

Oleh karena itu banyak ayat yang menyandarkan "makar" kepada Tuhan maksudnya adalah bahwa pemilik pengaturan universal adalah Tuhan dan tidak satu pun yang berada di luar pengaturan-Nya. Atas alasan ini, Allah Swt berada di atas seluruh pengatur. Dan ayat pada surah al-Ra'ad secara tegas menunjukkan bahwa pengaturan universal adalah milik Tuhan dan pengaturan yang lain tidak dapat terlaksana di hadapan pengaturan Ilahi.

Baca juga :