Tere Liye: Mundur, Ibu Menteri

Mundur, Ibu Menteri

By TERE LIYE

Tahun 2019, PPATK telah melaporkan ke Menteri Keuangan, tentang 69 pegawai pajak yang diduga melakukan pencucian uang. Catat baik-baik, laporan ini September 2019.

Apa artinya? Laporan ini telah ada 4 tahun lalu.

Apa respon Menteri Keuangan waktu itu? Kok bisa laporan ini luput? Sekarang meledak. Satu pegawai pajak saja, memiliki lalu lintas transaksi 500 milyar di rekeningnya. Crazy. Bagaimana dengan 68 yg lain? Bagaimana ribuan yang tidak terdeteksi oleh PPATK?

Adalah Menteri Keuangan orang yg paling berkuasa di Kemenkeu. Bahkan level dirjen, dia jauuuh sekali 'kekuasaannya'. 

Kita bukan bicara soal struktur, kita bicara tentang seseorang yang super dominan. Ibu Menteri adalah pemimpin super di Kementerian Keuangan. 

Puluhan ribu keluarga pegawai Kemenkeu menyanjung Ibu Menteri. Satu, karena remunerasi (tunjangan pegawai Kemenkeu -red) yang lompat luar biasa saat jadi Menteri era SBY. Dua, karena Ibu Menteri memang memiliki segalanya. Dia pintar, berani, seriusan soal berani ini, sedikit sekali Menteri yg seberani dia. Punya jaringan internasional yang hebat.

Penerima beasiswa LPDP, sebagian dari mereka mungkin termasuk yg siap 'histeris' jika Ibu Menteri bertemu mereka. Lebay? Nope. Ibu Menteri memang layak diidolakan.

Nah, masalahnya, Ibu Menteri sudah terlalu lama jadi menteri (era SBY 2005-2010, era Jokowi 2016-2019, 2019-2024 -red). Bahkan presiden saja cukup 10 tahun. 

Saat seseorang terlalu lama berkuasa, dia cenderung korup. Sebentar, saya yakin Ibu Menteri tidak korup. Tapi definisi cenderung korup ini bukan soal korupsi saja. Itu juga bisa berupa karatan, melemah, kehilangan insting.

Terlalu lama, terbiasa, ditambah dikelilingi orang-orang yg menganggapnya bagai 'dewa', membuat sekitar Ibu Menteri menyisakan sedikit sekali yg kritis.

Laporan PPATK 2019 ini contohnya. Kok bisa 4 tahun dilupakan? Staf Ibu memang JUARA soal NGELES di medsos, dll. Tapi ini adalah petunjuk jelas dari 'karatan' tsb. Terlalu yakin jika pegawai2nya berintegritas, jujur semua.

Jadi, mundur Ibu Menteri. Tenang, dengan Ibu mundur, itu justeru akan mempertegas bahwa Indonesia pernah punya Menteri super. Yg memimpin reformasi sebuah lembaga, pun gagah berani meninggalkan posisinya. Sungguh kehormatan menyaksikan jika hal ini terjadi.

*fb TERE LIYE 08/03/2023 👇

Baca juga :