PERADABAN ISLAM BERSIH DAN INDAH
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Budaya bersih, rapi dan indah adalah salah satu yang menjadi ciri khas paling menonjol dari peradaban kaum muslimin di masa lalu.
Di kota-kota besar disediakan berbagai fasilitas terbaik bagi siapapun yang ingin bersih-bersih tubuh dan pakaiannya. Ada layanan yang disebut hamamat atau hamam, atau banyak orang mengistilahkan dengan nama pemandian umum. Walaupun ini juga kurang tepat.
Hamam adalah tempat mandi, berenang sekaligus tempat bersantai melepas lelah atau sekedar bercengkrama dengan sahabat dan keluarga.
Dalam tarikh al Baghdadi disebutkan bahwa di kota Baghdad saja tersebar sekitar 60 ribu hamamat yang selalu ramai oleh pengunjung.
Terlebih jika pada hari raya besar Islam, fasilitas ini penuh sesak, sehingga penggunaan sabun saja menghabiskan hingga satu juta setengah liter sabun.
Tempat pemandian saat itu bukan hanya wahana dengan kolam mandi dan kolam renang saja, tapi juga tersedia berbagai layanan lain yang hari ini mungkin mirip dengan Spa seperti :
Pertama, ada ruangan yang diistilahkan dengan Sucaklik, yaitu ruang yang menyerap panas dan mengeluarkan uap.
Lalu ada ruangan kedua tempat untuk berendam dan pijat terapi. Lalu yang ketiga adalah jenis ruangan tempat relaksasi dan ruang ganti.
Satu paket dengan ruangan tersebut ada tempat minum teh, kopi, jus dan beberapa jenis minuman lainnya.
Bahkan beberapa Hamam juga menyediakan ruangan untuk beristirahat sejenak, tidur siang dan aktivitas santai lainnya.
Begitulah kaum muslimin saat itu, mereka hidup dalam sebuah tatanan peradaban yang indah dan mengagumkan, di mana Eropa saat itu masih kumuh dan gelap oleh keterbelakangan.
Jangankan untuk urusan mandi dan bersih-bersih, pada waktu itu di sana masih terjadi perdebatan sengit, mandi itu sebenarnya berbahaya atau tidak untuk kesehatan.
Karena sebagian besar mereka masih meyakini bahwa mandi itu membahayakan tubuh dan bisa merusak kesehatan. Itu mengapa beberapa raja dan ratu Eropa diriwayatkan ada yang seumur hidup mandinya hanya dua atau tiga kali....
______
Sumber: Tarikh al Baghdadi (1/117- 118)
