Kisah Imam Izzuddin bin Abdissalam & Perhiasan Istrinya

[PORTAL-ISLAM.ID]  Pada suatu saat di abad ke-6 Hijriah, Damaskus dilanda krisis ekonomi yang parah. Saat itu, banyak kebun-kebun bagus dijual dengan harga sangat murah. 

Istri Imam Izzuddin bin Abdissalam kemudian memberikan beberapa perhiasannya kepada suaminya agar bisa dibuat membeli kebun, mumpung harganya murah. 

Imam Izzuddin kemudian keluar membawa perhiasan tersebut. 

Setelah ia pulang, Istrinya bertanya, "Wahai kanda, engkau sudah membeli kebun untuk kita?". 

Suaminya menjawab, "Ya, aku sudah membeli sebuah kebun untuk kita di surga. Orang-orang di luar sangat kesulitan sehingga perhiasan itu kujual dan sedekahkan untuk mereka".  

Si istri kemudian berkata, "jazakallah khairan (semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik)".

***

Imam Izzuddin bin Abdissalam merupakan ulama besar mazhab Syafi’i di abad ke-6 H dan mendapatkan julukan Sulthanul Ulama (Pemimpin para ulama). 

Lahir di Damaskus pada tahun 577 H (1181 M). Syekh Izzuddin bin Abdissalam wafat pada tahun 660 H (1262 M) dan dimakamkan di pekuburan al-Qarrafah al-Kubra, Mesir.

Ia seorang yang zuhud dan tidak tamak. Ia gemar menginfakkan hartanya di jalan Allah. Ia
bahkan tidak segan-segan menginfakkan hartanya untuk keperluan orang
banyak seperti kisah perhiasan istrinya di atas.

Dalam kesempatan yang lain, ia pernah memberikan satu-satunya surban miliknya kepada
orang miskin lantaran tidak ada lagi harta yang bisa disedekahkannya. Sikapnya inilah yang
membuat penguasa mana pun sangat segan kepadanya. 

*Ket. Foto: Makam Imam Izzuddin Bin Abdissalam

Baca juga :