Mbah Fadhol: Siapapun yang diam menyaksikan kemungkaran, maka dia termasuk MUDAHANAH (Penjilat)

JIKA SERUAN SAYA DIDENGARKAN.. 

Kepada seluruh aktifis Islam Aswaja di manapun berada, ini masa penuh Syubhat, BENAR TAMPAK SALAH, SALAH TAMPAK BENAR, di masa seperti ini bukan waktunya 'Uzlah menyendiri cari aman, ini waktunya turun gunung melalui media apapun, kelembagaan, pendidikan, medsos, mimbar, dst. 

Teringat pesan Mbah Fadhol (KH Abul Fadhol Senori, guru KH Maimun Zubair -red), Siapapun yang diam menyaksikan kemungkaran, maka dia termasuk MUDAHANAH (Penjilat)

Jangan risaukan celoteh (tuduhan) radikal (oleh) orang-orang yang bahkan tidak ngerti apa artinya, apa ukurannya, tuduhan semacam itu tak layak jadi alasan penghalang dakwah menyampaikan yang Haq, sama sekali tidak layak dipertimbangkan dibanding Ridho Allah SW, Rosulullah SAW, dan para Muassis, para Masyayikh yang kita semua mencintainya.

Dan sebagai peringatan, setelah nama njenengan muncul di publik dikenal orang dengan paham Aswaja, sejak saat itu nama njenengan semua bukan lagi nama pribadi, maka jagalah muruah dan kehormatan, jangan tergelincir oleh harta apalagi wanita, yang malu bukan cuma njenengan, kamipun yang bahkan mungkin tidak pernah kenal sama sekali bisa ikut menjadi sasaran hujatan, dan yang lebih berbahaya yang dihujat bukan sekedar personnya, tapi nilai-nilai Aswaja yang dibawa. Jika itu fitnah maka apalah daya, tapi jangan sampai itu terjadi oleh ketergelinciran nafsu sendiri.

Jadi, jangan 'uzlah dan jangan tergelincir oleh nafsu. 

Jika kita merasa berat, maka ingatlah, lawanpun juga merasakan berat bahkan mungkin lebih berat karena mereka harus pontang panting membenarkan kebathilannya, jangan sampai yang Haq kalah tekad sehingga memilih diam karena itu sama hal-nya dengan Syaithonul Akhros (setan bisu).

19 Februari 2023

(M. Anwar Rifa'i)

*fb 👇👇
Baca juga :