[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Principle HSE Consultant Formula E Operation Richard Bates mengatakan pihaknya telah memiliki mitigasi apabila terjadi cuaca ekstrem saat pelaksanaan ajang balap mobil listrik itu.
Mitigasi cuaca dilakukan tanpa bantuan pawang hujan. Richard mengatakan pihaknya menggunakan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memprediksi iklim.
"Kami menggunakan informasi dari BMKG untuk prediksi iklim dan cuaca, kita enggak bisa mengubah cuaca, tapi kita punya rencana mitigasi," ujar Richard di Jakarta, Minggu (29/5/2022).
Richard mengatakan, Formula E sudah melewati banyak balapan dengan cuaca yang tidak baik. Hal ini, kata dia, bukan satu hal yang perlu dikhawatirkan.
Ia menambahkan, apabila cuaca ekstrem kembali melanda, pihaknya bisa saja mengeluarkan penonton dari grandstand. Menurut dia, mitigasi ini tidak berbeda dari balapan-balapan lain di dunia.
"Untuk public safety, jika ada cuaca ekstrem seperti kemarin malam, kita akan mengeluarkan semua orang dari grandstand. Jika cuaca berangin sangat kuat, kami akan men-guide semua orang untuk keluar dari struktur itu," ungkapnya.
Vice Managing Director Organizing Committee Jakarta E Prix Gunung Kartiko menambahkan pihaknya juga tidak menggunakan jasa pawang hujan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem.
Menurut dia, panitia akan terus berkomunikasi dengan BMKG mengenai prakiraan cuaca saat hari H balapan mobil listrik tersebut.
"Kita juga komunikasi dengan BMKG seperti apa, memang kita lihat minggu-minggu ini akan ada beberapa hujan ya," ujar Gunung.
Tidak hanya itu, menurut Gunung, selama balapan nanti juga ada race control yang bertanggung jawab apabila ada cuaca ekstrem.
"Jadi semua keputusan ada di ruang itu dan di ruang itu nanti akan berkumpul semua stakeholder, baik dari sisi balapannya, maupun dari sisi event sendiri, keputusan ada di situ," paparnya.
(Sumber: CNNIndonesia)