Garbi, Terbuka & Merit Sistem


Garbi, Terbuka & Merit Sistem

"GARBI merupakan ormas kebangsaan wadah baru, tempat bertemu dan berkumpulnya orang-orang muda yang kreatif, dengan ide dan gagasan untuk menuju pembaharuan dan perubahan Indonesia kearah yang lebih baik. Ini harus didukung dan di-support, Saya akan terus bergerak untuk mensosialisasikan Garbi ini ke masyarakat,” kata Eko Patrio dalam Deklarasi Garbi Jakarta Timur, Ahad (10/2/2019).

Sebetulnya gagasan terbuka itu sudah dilemparkan Anis Matta pada Munas PKS 2010 di Ritz Carlton, gagasan yang panas dan menemui banyak penolakan. Kini hampir satu dekade kemudian, konflik di PKS meledak dan membuat berantakan. Akhirnya gagasan itu diterapkan dalam Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia.

Terbuka & Merit Sistem. Dalam Politik, sistem ini merupakan sistem Kartel antara aktor-aktor yang relativ setara untuk bekerjasama dalam suatu wadah. Ini bukan soal Oligarki kekuasaan, tapi ini tentang kemampuan. Siapa yang mempunyai kemampuan lebih dan layak, dia yang berperan. Oleh karena itu, dalam sistem merit & terbuka, siapapun bisa masuk dan terlibat dalam. Yang penting dia punya potensi besar dan bisa bersaing lalu tidak melenceng dari visi-misi organisasi.

Dalam Oligarki Politik, sistem cenderung absolut, esklusif dan satu arah. Salah satu syarat untuk membangun sebuah oligarki politik adalah resource yang melimpah sebagai daya tarik, jika resource itu hilang maka oligarki akan tumbang, atau memaksa menciptakan oligarki tapi resource tidak punya: itu sama saja bunuh diri. Sistem absolut menutup diri dari keterbukaan. Seperti sistem jenjang untuk penempatan posisi strategis. Jenjang ini dalam prakteknya lebih banyak subjektiv daripada objektiv, baik dalam jenjang organisasi komunis, PNS, perusahaan swasta bahkan organisasi Islam sekalipun. Orang yang disenangi atasannya, yang patuh, yang pandai menjilat akan lebih cepat naik jenjang dan berada dalam lingkaran oligarki dari pada orang yang kritis yang mungkin dapat menyinggung atasan.

Jika sistem terbuka diterapkan dalam sistem oligarki absolut, tentu ini akan merugikan bagi pemilik oligarki & juga orang yang telah mengantre lama dan melayani atasannya untuk menduduki posisi strategis. Jika sistem dibuka, tentu akan ada persaingan sempurna dalam suatu organisasi. Orang yang lebih berkemampuanlah yang menduduki posisi strategis.

Di arah baru Indonesia, saya melihat sistem dibuka luas. Siapapun bisa bergabung dan bersaing asalkan visi & misinya sama, membangun Indonesia menjadi kekuatan kelima dunia. Oleh karena itu, Garbi di banyak daerah dalam deklarasinya mengajak tokoh-tokoh untuk bergabung dan bersinergi tanpa melalui tahapan jenjang. Semua bisa melukis di atas kanvas Arah Baru. Bersaing secara sempurna. Anda punya kemampuan, anda bisa berbuat.

Penulis: Hudzaifah Muhibullah

Baca juga :