Ekonomi Indonesia anjlok, Ekonomi Vietnam meroket. KOK BISA?

BAGAI BUMI DAN LANGIT....

🔴EKONOMI INDONESIA ANJLOK, BI: TERENDAH SEJAK 1970-an

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan yang terendah sejak dekade 1970-an. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Deputi Gubernur BI di Komisi XI DPR RI, Jumat (4/7/2025). 

Ia menilai kondisi ekonomi dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan perlambatan signifikan yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade terakhir.

Dicky menjelaskan bahwa pada era oil boom (booming minyak) sebelum tahun 1970, pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah menyentuh angka 7,5%. 

Ketika sektor industri manufaktur berkembang, ekonomi masih bisa tumbuh 6,3%. 

Bahkan saat sektor komoditas menjadi pendorong utama, pertumbuhan ekonomi masih mencapai 5,6%. 

Namun kini, pertumbuhan terus melambat, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 hanya 4,87%.

***

🔴Alasan Ekonomi Vietnam Bisa Melesat Hampir 8%

Ekonomi negara tetangga di Asia Tenggara, Vietnam melonjak 7,96% periode kuartal kedua 2025. Ekonomi Vietnam yang moncer efek aktivitas perdagangan asing demi menghindari ancaman tarif 46% impor ke Amerika Serikat (AS). 

Kantor Statistik Nasional di Hanoi menyampaikan bahwa Produk domestik bruto (PDB) Vietnam tercatat tumbuh 7,96% pada periode April-Juni secara yoy.

Capaian Vietnam melampaui survei Bloomberg yang berada di median 6,8%, bahkan revisi ekspansi 7,05% di awal kuartal. Dalam periode enam bulan atau semester I-2025, ekonomi negara Vietnam bertengger pada level 7,52% versi Kantor Statistik Nasional.

“Kinerja ekonomi pada kuartal kedua dan paruh pertama 2025 mencapai hasil yang sangat positif, mendekati target yang ditetapkan di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global dan regional,” kata kantor statistik.

Pertumbuhan kuartalan juga lebih cepat dari 7,67% yang diindikasikan oleh Menteri Keuangan Nguyen Van Thang pada 3 Juli.

Dengan demikian Vietnam tetap mempertahankan perannya sebagai pusat produksi utama untuk beberapa merek terbesar di dunia, yang telah mendorong ambisinya untuk mencapai status negara berpenghasilan menengah dalam dua dekade mendatang.

Sektor manufaktur merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Vietnam dengan lonjakan sebesar 10,1% di semester pertama, sementara ekspor naik 14,4% dan menghasilkan surplus perdagangan sebesar $7,63 miliar pada periode yang sama.

Ekspansi yang lebih cepat merupakan kabar baik bagi pemerintah setempat dengan ambisi mengejar pertumbuhan setidaknya 8% di 2025. Bahkan Vietnam menetapkan target kenaikan dua digit di masa depan.

Data ekonomi terbaru Vietnam:
  • Ekspor naik 16,3% di bulan Juni secara yoy. Impor naik 20,2%. 
  • Surplus perdagangan di bulan Juni US$2,83 miliar.
  • Inflasi berbasis Consumer Price Index  (CPI) naik 3,57% di bulan Juni secara yoy. Target inflasi dibatasi pada level 4,5% sepanjang 2025.
  • Investasi asing secara langsung (FDI) yang dijanjikan melonjak 32,6% yoy. FDI yang telah didistribusi naik 8,1% di semester I-2025.

Baca juga :