[PORTAL-ISLAM.ID] Pada tanggal 6 Juli 640 M, pasukan Khilafah Rasyidin mengalahkan pasukan Bizantium dalam Pertempuran Heliopolis. Pertempuran tersebut terjadi pada masa pemerintahan Amirul Mukminin Umar bin Khattab (634-644).
Pasukan Rashidun dipimpin oleh Amr bin al-A'sh sementara Bizantium dipimpin oleh Panglima Theodore. Kemenangan itu membuka pintu bagi penaklukan pasukan Muslim lebih lanjut di Afrika Utara.
Setelah mengalahkan pasukan Bizantium yang kuat di Pertempuran Yarmouk pada bulan Agustus 636, kaum Muslim mencaplok Levant (Syam/Suriah) ke dalam Kekhalifahan Rashidun. Di sisi timur, kaum Muslim menghancurkan Sassanid dalam Pertempuran al-Qadisiyyah pada bulan November 636. Sekarang, orang-orang Arab mengalihkan perhatian mereka ke Mesir.
Pada bulan Desember 639, Amr ibn al-A'sh berangkat ke Mesir setelah mendapat persetujuan dari Khalifah Umar dengan pasukan sebanyak 4.000 orang. Dalam perjalanannya, ia pertama-tama merebut kota penting Pelusium di ujung timur Delta Nil Mesir pada bulan Februari 640.
Setelah merebut Pelusium, kaum Muslim berbaris ke Belbeis melalui jalan-jalan gurun dan mengepungnya. Kota itu jatuh pada akhir Maret 640. Pasukan Amr menghadapi perlawanan hebat bahkan di pos terdepan Pelusium dan Belbeis. Oleh karena itu, ia meminta bala bantuan dari Khalifah.
Pasukan Muslim tiba di Babilonia sekitar bulan Mei 640 dan mulai mengepungnya. Saat mengepungnya, Amr merasakan bahaya bahwa pasukan dari Heliopolis dapat menyerang pasukan Muslim dari belakang saat mereka bertempur di Babilonia. Akibatnya, Amr bersama beberapa detasemen meninggalkan Babilonia dan mengepung Heliopolis.
Pasukan bala bantuan Muslim tiba di Heliopolis pada minggu pertama bulan Juli 640. Aksi tersebut dimulai pada tanggal 6 Juli dan pasukan Rashidun secara meyakinkan mengalahkan Bizantium dalam Pertempuran Heliopolis. Dari sini, Amr sekali lagi berbalik menuju Babilonia, yang akhirnya jatuh pada bulan Desember 640 M.
Setelah merebut Babilonia, Amr ibn al-A's sekarang berbaris ke Alexandria dan akhirnya menaklukkannya pada bulan September 641.
(Sumber: The Islamic Chronicles)