KAUM PATHETIC YANG UNIK
Para pemuja Prabowo,
Begitu sakit hati dan merasa sangat terhina, disaat Anies di forum debat pilpres, memberikan penilaian 11 dari 100 terhadap kinerja dan kondisi Pertahanan Indonesia, era Menhan Prabowo.
Mereka menangis, meraung, seolah Prabowo begitu didzolimi oleh Anies.
Padahal itu dalam konteks mengkritisi kinerja, dan itu dalam forum debat.
Prabowo bisa menyanggahnya saat itu juga.
Anies tidak menyerang Pribadi atau keluarga Prabowo...
Sementara itu Fufufafa a.k.a Gibran begitu vulgar menghina dan mendeskriditkan Prabowo tanpa etika dan bukan dalam konteks mengkritisi kebijakan atau professionalisme...
"Prabowo mantan Penculik"
"Anak Prabowo Homo"
"Prabowo menggelundung kayak landak"
"cerai, keluarga berantakan "
"Prabowo gak punya titid "
Dan seabrek cacian dan hinaan lainya dituliskan dengan penuh keculasan.
Anehnya,
Pendukung Prabowo diam.
Seolah mengiyakan dan mengamini.
Tidak marah atau sakit hati.
Sakit hati mereka hanya pada Anies.
Anies dan Anies.
Begitupun dengan Ade Armando, dia secara pribadi atau organisasi (PSI) begitu massive memberikan stigma negative kepada Prabowo.
Bahkan PSI pernah menganugerahkan plakat penghargaan yang begitu menghinakan Prabowo.
Namun sekali lagi,
Para Pemuja Prabowo hanya diam, mengiyakan.
Bahkan ikut bertepuk tangan saat para menghina dan pendusta itu diberikan kedudukan dan jabatan.
Ahhh....
Mereka memang kaum Pathetic yang Unik.
Dan semakin memperjelas itulah gambaran kaum IQ 78 koma, ditambah lack of EQ.
Kalau EQ jalan, pasti bisa membedakan mana hal yang bersifat serangan ke ranah pribadi dan mana yang masuk dalam konteks kritisi.
Mau heran... tapi itu kenyataan penduduk RT 58.
teruslah bodoh jangan pintar
(Danke Supriatna)