MAKJLEB! Puisi Fadli Zon: Mau Saya Tabok Rasanya, Ketika Kau Enteng Berdusta soal Esemka


[PORTAL-ISLAM.ID]  Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon bereaksi terkait istilah 'tabok' yang baru-baru ini dipopulerkan Presiden Jokowi.

Jokowi sebelumnya meluapkan kekesalaannya dengan mengaku ingin menabok pihak penyebar hoax yang menyerang dirinya dengan isu PKI.

Hari ini, Sabtu 24 November 2018, Fadli juga blak-blakan melampiaskan kekesalannya. Hal itu disampaikan Fadli melalui sebuah puisi berjudul 'Mau Saya Tabok Rasanya'. Puisi tersebut dibuat Fadli dalam perjalanan dari Jakarta ke Balikpapan.

"Mau saya tabok rasanya, ketika kau enteng berdusta soal dana gempa hingga esemka," tulisnya akun twitter pribadi Fadli, @fadlizon, Sabtu 24 November 2018.

Kalimat-kalimat dalam puisi Fadli berisi sindiran dan kritikan kepada pemerintah.

Berikut isi puisi Fadli Zon selengkapnya:

Mau Saya Tabok Rasanya

Mau saya tabok rasanya
ketika kau enteng berdusta 
soal dana gempa hingga esemka

Mau saya tabok rasanya
ketika kau seenaknya naikkan harga
menyusahkan jutaan rumah tangga

Mau saya tabok rasanya
ketika kau impor beras dan gula
petani hancur panen derita

Kini kau gadai lagi negara
ekonomi makin liar liberal buta
asing caplok semua bidang usaha

Mau saya tabok rasanya
agar kau lihat realita
bukan fatamorgana

Fadli Zon, Perjalanan Jakarta-Balikpapan, 24 Nopember 2018

Untuk diketahui, sebelumnya, saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah kepada warga, Jokowi menceritakan soal dirinya yang sering dituduh sebagai PKI.

Ia pun menunjukkan kegeramannya kepada penyebar isu bohong tersebut.

"Coba di medsos, itu adalah DN Aidit pidato tahun 1955. La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi kemarin.

"Saya ini sudah 4 tahun diginiin. Ya Allah, sabar, sabar, tapi saya sudah bicara karena ada 6 persen yang percaya berita ini. Enam persen itu 9 juta (penduduk) lebih lo. La kok percaya?" tambahnya.


Baca juga :