PRAY FOR ISRAEL: "Ya Allah hanguskan segala sumberdaya mereka dengan kebakaran ini"

PRAY FOR ISRAEL:

"Ya Allah sibukanlah mereka dengan kebakaran ini, dan hanguskan segala sumberdaya mereka hingga mereka tak mampu berbuat kezaliman terhadap saudara - saudara kami."

Badai Pasir dan Kebakaran Lahan Merajam Israel

Berbagai penjuru Israel membara oleh kebakaran lahan. Selain itu, sebagian Israel dilanda badai pasir. Penanganan terhambat pemangkasan anggaran. Hasil pemangkasan disalurkan ke kelompok pendukung pemerintah

Sampai Kamis (1/5/2025), kebakaran lahan masih terus membara di sejumlah kota Israel. Kebakaran yang mendadak membesar pada Rabu itu, antara lain, terpantau dan menghanguskan areal setidaknya 13.000 hektar.
Kebakaran terpantau baik di kota Israel maupun permukiman ilegal buatan Israel di Tepi Barat. Perintah evakuasi, antara lain, dikeluarkan untuk warga Sha’ar Hagai, Mesilat Zion, Beit Meir, Shoresh, Neve Ilan, Yad Hashmona, dan Nataf. Jalan-jalan ditutup.

Menurut Juru Bicara Badan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Tal Volvovitch, kebakaran dipicu iklim kering dan angin kencang. Semak dan hutan yang kering mudah terbakar. Api cepat menyebar karena terhembus angin kencang. ”Kebakaran ini merupakan kebakaran paling signifikan di Israel dalam dekade terakhir,”  kata Tal.

Banyak kebun hangus dalam kebakaran itu. Di sejumlah daerah, berbagai bangunan juga hangus.

Tidak Siap

Sejumlah warga terkejut dengan skala kebakaran itu. ”Kita tahu bagaimana kondisi cuaca dan apa yang mungkin terjadi. Akan tetapi, tetap saja seperti tidak siap,” kata seorang pengungsi, Yuval Aharoni.

Warga merasa kehadiran aparat tidak banyak membantu. ”Mereka datang waktu semua hangus,” kata pengungsi lain, Yosef Aaron.

Media Israel, The Jerusalem Post, menyebut dana tanggap darurat Israel senilai 217 juta shekel dipotong pemerintahan Benjamin Netanyahu. Akibatnya, badan-badan tanggap darurat tidak bisa beroperasi optimum.

Redaksi The Jerusalem Post jarang mengkritik Netanyahu. Bahkan, media itu termasuk salah satu pendukung pemerintah Israel. Akan tetapi kali ini, kebakaran membuat mereka bersuara keras.

Media itu menulis, pemerintahan Netanyahu memangkas anggaran sejumlah lembaga. Hasil pemangkasan disalurkan ke konstituen partai pendukung pemerintah. Penerimanya termasuk lembaga-lembaga Yahudi ortodoks dan ultra kanan.

Lembaga kajian taurat dan beasiswa pendidikan agama Yahudi menyerap miliaran shekel dari APBN Israel 2025. ”Anggaran yang sangat dibutuhkan pemadam, termasuk untuk peralatan baru dan semua perlengkapan untuk mengendalikan kebakaran dipangkas,” kata anggota parlemen dari kubu oposisiVladimir Beliak.

Ia menyebut, pemerintahan Netanyahu lebih peduli pada pendanaan penyokong keberlangsungan karir politiknya. ”Lebih banyak dana disalurkan untuk kepentingan politik, anggaran dipangkas sana sini,” kata dia.

Hingga hari kedua kebakaran, Israel masih berjibaku memadamkan api. Helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan api dari atas, sementara tim pemadam kebakaran memadamkan api dengan kendaraan untuk semua medan atau ATV.

Sementara Netanyahu dan pendukungnya tidak mau mengakui kondisi alam dan keterbatasan lembaga sebagai penyebab kebakaran. Mereka menuding ada yang sengaja menyulut api dan menyebabkan kebakaran luas.

Netanyahu mengklaim, 18 orang ditangkap karena dituding menyulit api. Kepolisian menyangkal dengan menyebut cuma tiga orang ditangkap. Bahkan, orang-orang itu pun tidak tertangkap menyulut api. Mereka ditangkap karena punya korek api dan jeriken minyak.

Sejumlah pendukung Netanyahu menuding, kebakaran itu karena serangan teror. Mereka pun menyalahkan warga Palestina di Tepi Barat sebagai penyebab kebakaran. Padahal, kebakaran terjadi di kawasan yang diduduki Israel.

Selain itu, Badan Pemadam Kebakaran Israel juga menyatakan bahwa penyebab kebakaran belum jelas. Penyelidikan belum bisa dilakukan. Sebab, seluruh sumber daya lembaga sedang fokus untuk memadamkan kebakaran.

Militer Israel, Tzahal, juga harus mengalokasikan sebagian asetnya untuk membantu pemadaman. Selain pesawat angkut, dikerahkan prajurit untuk membantu pemadaman.

Di hari kebakaran terjadi, Israel juga dilanda badai pasir. Badai itu menggulung wilayah Israel di Gurun Negev. Pasir disertai angin kencang menyapu kota-kota Israel di gurun itu. Badai pasir lazim terjadi di wilayah gurun. 

(Sumber: AP/AFP/Kompas)
Baca juga :