Ijazah Palsu: Document Forensic

Ijazah Palsu: Document Forensic

Alat uji forensik polisi umumnya dapat dipercaya karena didasarkan pada ilmu dan teknologi yang solid.

Namun, perlu diingat bahwa hasilnya harus diinterpretasikan oleh ahli forensik yang kompeten dan dapat dipadukan dengan bukti lain dalam kasus tersebut.

Seringkali kami mengingatkan bahwa, jangankan satu kata, satu huruf pun, tidak ada yang bisa dipercaya dari keterangan polisi, sebelum Harun Masiku bisa mereka temukan.

Omongan besar untuk mengerahkan seluruh anggotanya untuk menangkap Harun Masiku ini sudah disampaikan Kapolri yang saat itu dijabat oleh Idham Aziz.

Sekali lagi kami ulangi, 1 huruf pun tidak ada keterangan yang dirilis oleh kepolisian itu yang bisa dipercaya.

Senada dengan apa yang seringkali diungkapkan Rismon, bahwa Tito Karnivora, Muhammad Nuh Al Azhar, Krisna Mukhti, dan Christopher Hariman Rianto adalah komplotan perekayasa alat bukti pada kasus Jessica Wongso kopi sianida. Tak tertutup kemungkinan pada beberapa kasus lain, seperti KM50, dan pembunuhan berencana oleh Ferdy Sambo terhadap ajudannya.
 
Berikut beberapa poin penting mengenai keandalan alat uji forensik polisi;

Didukung oleh Ilmu dan Teknologi:

Alat uji forensik, seperti digital forensik, menggunakan prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menganalisis bukti dan menghasilkan hasil yang objektif.

Pentingnya Interpretasi Ahli:

Hasil uji forensik hanyalah bagian dari proses investigasi. Interpretasi hasil oleh ahli forensik yang berpengalaman sangat penting untuk memahami konteks dan relevansi hasil tersebut terhadap kasus yang sedang ditangani.
 
Perlu Dipertimbangkan dengan Bukti Lain:

Alat uji forensik tidak selalu menjadi bukti yang berdiri sendiri. Hasilnya harus dipertimbangkan bersama dengan bukti lain, seperti keterangan saksi, catatan, atau bukti fisik lainnya, untuk membentuk gambaran yang lebih lengkap tentang kasus.

Tidak Selalu Menunjukkan Kebenaran Absolut:
Beberapa alat uji forensik, seperti alat deteksi kebohongan, memiliki tingkat akurasi yang bervariasi. Hasilnya tidak selalu menunjukkan kebenaran absolut dan tidak dapat dianggap sebagai bukti konklusif.

Perlu Ada Pemeliharaan dan Verifikasi:

Alat uji forensik memerlukan perawatan dan kalibrasi yang teratur. Hasil uji harus diverifikasi oleh ahli forensik yang berbeda untuk memastikan keakuratan dan keandalan.

Secara keseluruhan, alat uji forensik polisi merupakan alat yang berguna dan dapat diandalkan dalam mengungkap kebenaran dalam kasus pidana.

Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan konteks kasus dan hasil dari ahli forensik yang kompeten.

Alat uji digital forensik dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemulihan dan pelestarian bukti digital. 

Beberapa contoh alat yang umum digunakan meliputi perangkat lunak seperti EnCase dan FTK (Forensic Toolkit), serta perangkat keras seperti alat untuk membuat image forensik dari media penyimpanan.

Penjelasan

Perangkat Lunak:
Alat-alat seperti EnCase dan FTK (Forensic Toolkit) sering digunakan untuk membuat image forensik, yaitu salinan bit-by-bit dari media penyimpanan, dan menganalisisnya untuk mencari bukti digital.

Perangkat Keras:
Beberapa perangkat keras yang digunakan dalam forensik digital meliputi alat-alat untuk membuat image forensik dari berbagai jenis media penyimpanan, seperti hard drive, flash drive, dan ponsel.

Alat Khusus untuk Jaringan:
Dalam forensik digital jaringan, alat seperti Wireshark dan tcpdump digunakan untuk menangkap dan menganalisis paket data yang melewati jaringan, membantu mengidentifikasi pola lalu lintas yang mencurigakan dan aktivitas ilegal.

Alat untuk Analisis Gambar:
JPEGsnoop, misalnya, adalah alat yang digunakan untuk menganalisis gambar JPEG dan mendeteksi apakah gambar tersebut asli atau telah direkayasa.
 
Alat untuk Analisis Seluler:
Toolkit Verifikasi Seluler (MVT) dari Amnesty International dapat digunakan untuk mendeteksi jejak forensik pada ponsel Android dan iOS untuk mengidentifikasi apakah perangkat tersebut telah disusupi perangkat lunak mata-mata, seperti Pegasus.

Alat untuk Analisis Data Terstruktur:
IBM menyatakan bahwa alat forensik digital dapat digunakan untuk mengekstrak dan menganalisis data dari berbagai jenis database dan sistem manajemen konten.

Menimbang kepolisian juga seringkali merekayasa alat bukti digital sebagaimana dikatakan Rismon, maka pembuktian ijazah palsu Jokowi perlu direkomendasikan untuk diuji karbon secara forensik oleh lembaga forensik independen internasional, seperti di Singapura misalnya.

Teorinya sebagaimana yang kami kembangkan kemarin, yaitu Document Forensic. Karena jika fisiknya ada, maka tidak berlaku digital forensik. Yang berlaku adalah forensik uji karbon. Untuk mengetahui usia kertas, tinta, stempel dan tandatangan pada dokumen yang dimiliki oleh Jokowi.

Jika mekanisme pengujian itu tidak terjadi, maka sudah bisa anda tebak hasil akhirnya.

Salam Fufufafa 

(Budi Akbar)

Baca juga :