25.420 Tentara Israel Tewas

[PORTAL-ISLAM.ID] Israel memperingati Hari Peringatan (Yom Hazikaron/Memorial Day) adalah hari di mana Israel menghargai veteran perangnya. 

Yom Hazikaron diperingati setiap tahun pada hari ke-4 bulan Iyar dalam kalender Ibrani (bulan April-Mei penanggalan Masehi), yang selalu mendahului Hari Kemerdekaan Israel (Yom Ha'atzma'ut) pada hari ke-5 bulan Iyar, pada peringatan Proklamasi Negara Israel pada tahun 1948. 

319 tentara tewas selama dinas militer mereka sejak Hari Peringatan terakhir Israel, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan pada hari Jumat, menyoroti jumlah korban perang yang menghancurkan di Gaza dan Lebanon selama tahun lalu.

61 veteran cacat lainnya meninggal karena komplikasi dari cedera yang diderita selama dinas mereka, kata kementerian tersebut.

Angka tersebut menjadikan total korban tentara yang meninggal selama bertugas di negara tersebut menjadi 25.420 orang sejak tahun 1860, tahun ketika Israel, dan sebelumnya komunitas Yahudi di wilayah tersebut, mulai menghitung tentara dan pembelanya yang gugur.

Angka tahunan tersebut mencakup semua tentara, polisi, agen Shin Bet, dan petugas keamanan sipil yang tewas tahun lalu, baik saat bertugas maupun akibat kecelakaan, penyakit, atau bunuh diri.

Sebagian besar dari 319 orang tersebut tewas di tengah perang yang sedang berlangsung, selama pertempuran di Jalur Gaza, Lebanon, dan Tepi Barat.

Sejak dimulainya perang, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, dengan serangan kelompok teror Hamas di Israel selatan, 928 tentara dan anggota pasukan keamanan telah tewas. Mereka termasuk 809 tentara IDF, 39 petugas keamanan lokal, 70 petugas polisi, dan 10 anggota Shin Bet.

Hari Peringatan terakhir menandai tahun dengan jumlah kematian tertinggi di antara pasukan IDF sejak Perang Yom Kippur 1973.

79 nama warga sipil juga ditambahkan ke daftar korban teror yang tewas dalam serangan tahun lalu, sehingga totalnya menjadi 5.229 sejak 1851, menurut Lembaga Asuransi Nasional Israel.

Dengan demikian, jumlah total korban di antara pasukan keamanan dan warga sipil dalam serangan teror menjadi 30.649 (25.420 tentara + 5.229 sipil).


Baca juga :