[PORTAL-ISLAM.ID] Lagu Sukatani "Bayar Bayar Bayar (Bayar Polisi)" itu bukan fiksi atau fiktif, tapi realita kenyataan yang dihadapi masyarakat.
Sukatani menyuarakan realita. Bukan hoax atau fitnah.
Kalau kejadian sekali dua kali atau jarang terjadi, itu namanya oknum.
Tapi kalau kejadiannya berkali-kali, setiap kali, dimana saja, dari dulu sampai sekarang, ya itu namanya institusinya. TSM. Terstruktur Sistemis Massif.
Sampai ada pameo "melaporkan kambingnya dicuri, malah kehilangan sapi", besar pasak daripada tiang, besar biayanya dari barang yang dicuri.
"Aduh, aduh, ku tak punya uang
untuk bisa bayar polisi" --- kata Sukatani.
Seperti yang dialami oleh Pak Supriyadi ini....
Supriyadi Enggan Lapor Polisi Usai Bajaj-nya Dicuri: Saya Enggak Punya Uang
JAKARTA - Melapor ke polisi tidak menjadi pilihan Supriyadi (45) yang habis kehilangan bajaj kesayangannya, Jumat (5/7/2024) dini hari.
Dalam pikiran warga Kedoya Utara, Jakarta Barat itu, melaporkan sebuah perkara ke kantor polisi mesti mengeluarkan uang.
"Kalau lapor ke polisi setahu saya perlu biaya. Nah, saya enggak punya uang," ungkap Supriyadi, Kamis (11/7/2024).
Oleh sebab itu, Supriyadi memilih mencari sendiri bajaj kesayangannya.
Seperti seorang detektif, Supriyadi yang nyaris 20 tahun menjadi sopir bajaj mengawali pencariannya dengan meminta rekaman CCTV di lokasi bajajnya dicuri.
"Saya sempat lihat rekaman CCTV di sekitar lokasi. Saya minta izin, akhirnya dikasih. Pelakunya sendirian," ungkap dia.
Pelaku diketahui mengenakan sweater serta celana berwarna gelap. Pelaku memiliki tinggi sekitar 160 sentimeter, sedikit lebih tinggi dibandingkan atap bajaj. Raut wajah tak begitu terlihat karena kondisi lokasi cukup gelap.
Dari arah jalan besar, pelaku mendekati bajaj serta membuka pintunya dengan mudah. Ia kemudian tampak mengutak-utik bagian dalam bajaj dengan posisi membungkuk.
Tak sampai beberapa menit kemudian, pelaku naik dan membawa kabur bajaj tersebut, meninggalkan Supriyadi yang tengah beristirahat karena waktu telah menunjukkan pukul 00.22 WIB.
Setelah mendalami rekaman CCTV, Supriyadi memanfaatkan jaringan rekan seprofesi untuk menyebarkan informasi terkait peristiwa pencurian yang baru saja ia alami.
Harapannya, rekan-rekan sesama sopir bajaj dapat memberi informasi kepada dirinya apabila mengetahui pelaku atau posisi bajaj yang menjadi tempat ia mencari nafkah selama ini.
(KOMPAS)
#KamiBersamaSukatani pic.twitter.com/DuTF5xD54x
— Kementerian Kegelapan (@kemgelapan) February 20, 2025