Negara Keluarga Republik Indonesia (NKRI)
Tentu anda sering mendapati tekanan gas elpiji pada tabung yang biasa anda gunakan isinya kurang. Itu juga kelakuan Pertamina.
Karena sub holding BUMN yang mengelolanya juga sama.
Anehnya bagaimana mungkin tindakan megakorupsi oleh Pertamina itu tidak diketahui oleh Airlangga Hartarto yang merupakan menteri koordinator bidang perekonomian di masa pemerintahan Jokowi dan sekarang masih berada di pemerintahan Prabowo?
Apakah sebab Airlangga Hartarto masih pening kepalanya karena ekornya pernah digaruk-garuk oleh mbak Rifa Handayani yang sekarang senyap usai memberikan pernyataan bahwa dia pernah "ditiduri" Airlangga, dan sudah menetap di Jepang bersama suaminya dengan aman damai dan tentram?
Lanjut ke Arifin Tasrif yang menjadi menteri ESDM periode pertama Jokowi, yang membocorkan dokumen KPK atas rencana penangkapan Firli Bahuri selaku ketua KPK yang juga melakukan tindakan korupsi-gratifikasi dan sejenisnya (abuse of power) di lembaganya. Hingga hari ini Firli masih bebas dengan status tersangka. Firli tetap menerima gaji dan tunjangan dari institusi lamanya di kepolisian juga masih dapat upeti dari KPK.
Kepemimpinan Arifin dilanjutkan estafet nya oleh Bahlil Lahadalia. Yang juga pening kepalanya dengan gelar doktor abal-abal hasil tesis plagiat seorang mahasiswi S1 dengan hanya mengganti judul dan outline serta cover skripsi nya saja. Bahlil memperkenalkan istilah "Raja Jawa" yang menggambarkan betapa kuatnya Jokowi. Jangan main-main dengan Raja Jawa ini, katanya.
Selanjutnya ada Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan separoh masa pemerintahan Jokowi di periode kedua. Yang juga pening kepalanya akibat memanfaatkan dana Bansos untuk mengkampanyekan partainya sekaligus mendukung anak Jokowi sebagai wapres nya Prabowo di pemilu 2024 kemarin.
Orang-orang sakit berikutnya, ada Erick Thohir sebagai menteri BUMN kesayangan Jokowi, yang sudah membangkrutkan berbagai BUMN seperti Jiwasraya, Asabri, Garuda dan banyak lagi. Erick juga terlihat mengibul dengan terang-terangan saat melakukan wawancara eksklusif dengan sebuah televisi. Selain rangkap jabatan menjadi ketua PSSI melanjutkan kepemimpinan Iwan Bule yang mantan Kapolda Metro Jaya dengan kasus pembunuhan terhadap suporter bola di stadion Kanjuruhan Jawa Tengah.
Yang fenomenal tentu saja Ahok Basuki Tjahaja Purnama. Usai bebas dari penjara atas kasus penistaan agama, langsung didapuk Jokowi sebagai komisaris utama Pertamina. Gaji dan fasilitas yang bisa didapatnya mencapai 2 miliar lebih sebulan.
Lain lagi Hashim adiknya Prabowo yang menjanjikan gaji guru bakal ditambah 2 juta setiap bulan setiap orangnya, tetapi omon-omon. Terbukti setelah congornya ketinggian buih, anggaran pendidikan juga disunat untuk dialihkan ke program tipu-tipu lainnya.
Ditebar lah program klise seperti MBG Prabowo dan diskon PLN untuk hiburan rakyat.
Sementara mereka asyik mempekerjakan para koruptor, afiliator koruptor, beking koruptor dan mantan narapidana koruptor untuk rencana mengelola belasan ribu triliun rupiah uang negara.
Katanya Hashim, program Danantara itu adalah gagasan bapaknya.
Hasilnya, kesemua biawak Rezim Oplosan itu, sengaja bersindikat menyengsengsarakan rakyat PT Republik Indonesia.
Mereka tidak peduli, memangnya kalian siapa, kalian itu rakyat, dalam hati dan fikiran mereka, mati saja lah kalian.
Haaaahaaaaa
Salam Fufufafa
(Budi Akbar)