Woke Virus
Woke virus itu nyata. Dijejalkan habis-habisan oleh media (medsos, konten, tontonan) ke generasi muda. Saya dulu mencari-cari istilah yang tepat bagi konsep ini, yes! Sepertinya 'woke virus' cocok.
Apa itu woke virus? Saat manusia merasa memiliki 'nilai-nilai suci' baru. Misal dalam kasus LGBTQ+
Nilai-nilai agama dia tinggalkan, norma-norma keluarga dia lupakan, eh lantas dia mengadopsi nilai-nilai baru dong. Mendukung LGBTQ+.
Ini tuh bingung lihatnya. Ada anak SMA, dan dia berceloteh seolah dia paham sekali. Astaga!
Kamu itu uang pulsa saja masih minta sama orang tua, lantas jadi pendukung LGBTQ+.
Anak-anak yang pengalaman hidupnya seumur jagung, berceloteh seolah paham sekali konsep-konsep ini.
Dan anak-anak ini, bersama teman-temannya, bersama netizen yang telah terserang woke virus, merasa itu 'nilai-nilai suci' terbaru yang harus dibela. Padahal, apakah itu yg diajarkan oleh agamanya? Diajarkan oleh keluarganya?
LGBTQ+ hanyalah salah-satu contoh dari 'woke virus' ini. Masih banyak 'nilai-nilai' lainnya yang mendadak bagaikan jadi 'panduan suci' bagi generasi hari ini. Masuk ke kepala mereka, mengoyak-ngoyak nilai-nilai lain yang telah ditanamkan keluarganya. Anak-nak ini, tumbuh malah jadi membenci keluarganya, membenci sekitar, bahkan membenci diri sendiri.
Tontonan, postingan, konten-konten di medsos mempercepat virus ini menyebar kemana-mana. Mudah saja menemukan anak remaja yang punya pola pikir mencengangkan dalam berbagai hal. Bukan dalam artian positif, kreatif. Bukaaan, melainkan justeru merusak dirinya sendiri.
Dan remaja, yang masih mencari jati diri, rentan sekali dirasuki woke virus ini. Dia merasa orang tuanya tidak peduli. Dia merasa sekolah mengesalkan. Dia merasa seluruh dunia membencinya. Daaan, dia merasa jangan-jangan gender-nya tertukar, bla bla bla. Dalam kasus lebih 'ringan', dia merasa harus melepas jilbabnya, dia merasa ingin hidup bebas menurut definisinya. Dia ingin jadi 'rebel', beda sendiri, tapi tetap saja tdk bahagia juga.
Jaga anak-anak kalian, kerabat, teman dari hal-hal ini. Termasuk jaga diri masing-maisng. Boleh jadi kita sendiri yg malah telah terinfeksi woke virus ini. Kita mulai membenci nilai-nilai agama, jejeritan mendukung 'nilai2 suci' baru yang mbuh dari mana.
(By TERE LIYE)