Hal ini disampaikan Prabowo dalam debat capres terakhir tadi malam, Minggu (4/2/2024).
Dalam paparan visi misinya Prabowo menyebut Indonesia kekurangan dokter sekitar 140.000.
Prabowo mengatakan, bahwa ia akan menambah 300 fakultas kedokteran di Indonesia dari yang saat ini hanya 92 fakultas.
Pernyataan Prabowo ini menuai banyak sanggahan.
"baru mulai udah bikin kesel. dokter tuh gak kurang jumlah, tapi kurang merata. penyebab utama gak merata karena kesejahteraan dokter dan fasilitas kesehatan di pelosok gak diperhatikan, bukan karena kurangnya FK (Fakultas Kedokteran)," ujar akun X @oddatwlier.
"Istri gue yang dokter, tiap Prabowo ngomong Indonesia kekurangan dokter, ngomel2 mulu 🤣🤣🤣," cuit akun X @primawansatrio.
Dokter Eva juga tidak setuju dengan pernyataan prabowo soal kekurangan dokter..
"Saya tidak setuju dg pernyataan Pak Prabowo bahwa kekurangan dokter di daerah krn jumlah tenaga dokter yg kurang... Menurut data, jumlah dokter yg ada masih bisa mencukupi, namun masalahnya tidak tersebar merata ke seluruh Indonesia... Mereka menumpuk di kota-kota besar," ujar dr. Eva Sri Diana Chaniago @DrEvaChaniago.
baru mulai udah bikin kesel. dokter tuh gak kurang jumlah, tapi kurang merata. penyebab utama gak merata karena kesejahteraan dokter dan fasilitas kesehatan di pelosok gak diperhatikan, bukan karena kurangnya FK #debatcapres2024
— chiyo (@oddatwlier) February 4, 2024
Istri gue yang dokter, tiap Prabowo ngomong Indonesia kekurangan dokter, ngomel2 mulu 🤣🤣🤣
— Prima プリマ 🦉 (@primawansatrio) February 4, 2024
Saya tidak setuju dg pernyataan Pak Prabowo bahwa kekurangan dokter di daerah krn jumlah tenaga dokter yg kurang
— Eva Sri Diana Chaniago (@DrEvaChaniago) February 4, 2024
Menurut data, jumlah dokter yg ada masih bisa mencukupi, namun masalahnya tidak tersebar merata ke seluruh Indonesia
Mereka menumpuk di kota-kota besar
Nakes yg…
