๐ข TELAH RILIS:
๐ต๐๐๐๐๐๐ ๐
๐ ๐บ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๏ทบ - ๐ซ๐๐๐ ๐ฎ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐
๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐๐
Berbeda dengan Kristen pada hari ini, masa hidup Rasulullah ๏ทบ bersinggungan dengan masa kejayaan Kekristenan Timur, jauh sebelum Kekristenan Barat merebut tongkat ortodoksi. Dua dunia Kristen itu memiliki wajah dan "ruh" yang berbeda.
Buhaira, Waraqah, Heraklius, Muqawqis, Salman, Adi Bin Hatim, Tamim al-Dary, dan Najasyi bukanlah Nasrani abangan, mereka adalah para pemuka agama, rahib, uskup, cendekiawan, kaisar, pemuka kabilah, dan semuanya berasal dari Kekristenan Timur.
Status sosial tinggi mereka itu tidak menghalangi mereka dari sikap santun, hormat, dan lapang hatinya terhadap keberadaan Rasulullah ๏ทบ, terlepas pada akhirnya sebagian mereka tetap enggan beriman.
Sebaliknya, Kaum Yahudi Madinah merespon Rasulullah ๏ทบ dengan ketus, sinis, dan khianat, padahal Yahudi Madinah adalah pendatang dan "penumpang", dengan status sosial terbilang medioker ketimbang profil Kaum Nasrani.
Dari Konstantinopel hingga Persia, dari Najran hingga Aleksandria, dari Syam hingga Abisinia, kita akan menyelami mazhab dan afiliasi doktrin gerejawi Nasrani yang berinteraksi dengan Rasulullah ๏ทบ, langsung maupun tidak.
Mudah-mudahan, buku ini dapat sebanyak-banyaknya menjawab, ketika sejumlah pertanyaan diajukan tentang "bagaimana, kapan, di mana, mengapa, dan siapa", berkenaan dengan Nasrani di sekeliling Rasulullah ๏ทบ.
Jazakumullahu khayr Dr Syamsuddin Arif yang telah berkenan menuliskan kata pengantar, juga kepada Ustadz Ahmad Kainama yang telah memberi suntikan motivasi luar biasa serta torehan sambutan dalam buku ini.
Ustadz Abdullah Muslich Rizal Maulana, jazakumullah khayr, sudah berkenan menorehkan beberapa penggal Kalimat untuk endorsement, dan tentu, Ustadz Arif Wibowo yang telah menjadi rekan diskusi dan sesekali menjadi tempat bertanya.
Oya... buku ini ditulis juga untuk Anda, teman-teman Nasraniku. Sebab, masa hidup Nabi kami adalah satu bab penting dalam tarikh agamamu, dan insya Allah buku ini tidak ditulis untuk polemik dan apologetika semata, tetapi historical narrative apa adanya๐
(Wisnu Tanggap Prabowo)