Syekh Hamid Mahmood: “Taliban tidak sepenuhnya melarang pendidikan anak perempuan, mereka untuk sementara waktu menangguhkan pendidikan sekuler dan liberal”

[PORTAL-ISLAM.ID]  Syekh Hamid Mahmood adalah cendekiawan muslim Inggris, pendiri Fatima Elizabeth Phrontistery di London, sebuah sekolah Islam, dan berprofesi sebagai pengajar dengan minat pada sejarah Islam dan Barat.

“Afghanistan tidak sepenuhnya melarang pendidikan anak perempuan. Hanya saja untuk sementara waktu mereka menangguhkan pendidikan umum bagi perempuan karena kuatnya sistem budaya sekuler dan liberal yang telah terbentuk selama lebih dari 20 tahun ini.”

Demikian disampaikan oleh Syekh Hamid Mahmood. Ia mendengar informasi tersebut langsung dari menteri luar negeri Imarah Islam Afghanistan (IIA), Amir Khan Mutatqi.

Menlu IIA juga mengatakan bahwa hanya "sekolah negeri" saja yang ditutup. Sedangkan madrasah serta sistem pendidikan-pendidikan lainnya tetap dibuka bahkan bertambah marak.
Bahkan banyak diantara jenjang pendidikan selain "sekolah negeri" itu yang memiliki level hingga perguruan tinggi.

Informasi ini penting diketahui di tengah maraknya serangan terhadap pemerintah baru Afghanistan yang utamanya menyoroti dilarangnya perempuan dari mendapatkan pendidikan di "sekolah negeri".

Narasi itu gencar diberitakan dengan menutupi realita bahwa hanya "sekolah negeri" yang untuk sementara ditiadakan bagi perempuan. Sedangkan model dan sistem-sistem pendidikan lainnya justru membuka diri seluas-luasnya bagi para perempuan Afghanistan.

Pendidikan adalah pilar utama peradaban. Makanya pemerintah Imarah Islam tidak ingin perempuan dirusak oleh sistem pendidikan yang salah. Saat ini pendidikan perempuan umum sedang diperbaiki agar sesuai syariat Islam. Wanita adalah tiang negara. Ketika wanitanya rusak, rusaklah negara itu. Imarah Islam tidak ingin itu terjadi. Sebagai pemerintah baru, ditengah embargo barat dan uangnya dibekukan oleh AS, pemerintah IIA butuh waktu lebih untuk memperbaiki sistem pendidikan umum untuk perempuan yang sesuai syariat Islam.

[VIDEO]
Baca juga :