Kemarin waktu makan siang bareng beliau, ada bapak-bapak yang bertanya kepada Sensei Hajj Kyoichiro Sugimoto, bagaimana caranya bisa istiqomah di negeri non muslim yang godaan syahwatnya lebih dahsyat dari negeri kita.
Bapak yang bertanya ini pernah tinggal di Jepang. Sebelumnya beliau cerita ke saya bahwa beliau menyayangkan apa yang terjadi pada salah seorang temannya. Dia punya teman yang kerja di sana, sebelumnya orangnya taat beribadah, namun setelah beberapa lama life style nya sudah sama kayak orang Jepang. Gak pernah sholat lagi, dan sudah biasa minum sake.
Saya ikut menanti jawaban beliau...
Sensei Sugimoto kemudian mengatakan, "Takutlah sama neraka. I'm afraid of hell... Saya takut neraka. Neraka itu sangat menakutkan. Orang kalau takut neraka, dia akan takut melakukan dosa..."
Simpel. Kalau kita takut dengan kengerian neraka, pasti kita takut berbuat dosa.
Oleh karena itu di dalam Al Quran Allah ingatkan kita agar takut kepada neraka..
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." [QS At-Tahrim/66:6]
Sebagai insan yang penuh dosa, masihkah kita takut kepada neraka? Atau menganggapnya sebagai mitos belaka...
(Ustadz Wira Bachrun)