Selama Masih Melihat Senyum Ibu, Dunia Baik-baik Saja

Tertulis di sebuah tembok: "Selama masih melihat senyum ibu...dunia baik-baik saja."

Sebuah kalimat sederhana, tapi memberi rasa optimisme akan dunia (baca : kondisi kita) yang baik-baik saja.

Memang...
ketika ibu masih ada, kita merasa ada tempat untuk melepas lelah dari penatnya pernik dunia.
Ada tempat untuk merasa berarti mengapa kita perlu berbuat.

Namun di sisi lain...
ketika ibu masih ada sering kehadirannya kita abaikan...
karena kita menganggap dunia berjalan seperti biasa dan baik-baik saja selama ibu masih ada.

Baru ketika ibu tiada...
ternyata dunia tidak baik-baik saja
Karena ada yang hampa di hati ini.
Ada rindu yang tak terbalas. 
Ada sesal di rasa ini.

Rasa sesal dan rindu yang hanya bisa dilampiaskan dengan doa dan amal sholih, dengan harapan mampu membuat ibu kita tersenyum di sana, di alam kuburnya. 

Maka bagi kamu yang ibunya masih ada....
buatlah ia tersenyum
Sebelum sesal tiba....
karena membuat ibumu sedih dan terluka akibat ulahmu.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا 

"Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."

(Satria Hadi Lubis)

Baca juga :