Menarik nih, analisa Pakar Komunikasi Pak Effendi Gazali.
Menurut dia, ada lima yang harus "dilawan" Ganjar dari Prabowo.
Pertama, Prabowo adalah Tokoh Pemersatu.
Menurut Effendi Gazali adalah penilaian publik terhadap Prabowo yang dianggap sebagai tokoh pemersatu. Prabowo masuk ke dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai bertarung di Pilpres 2014 dan 2019.
"Pertama saya katakan adalah bagaiman teori pemersatu itu penting, teori pemersatu itu jalan tengah," kata Effendi Gazali.
Hal kedua adalah gaya jalan dan sikap hormat Prabowo kepada Jokowi. Ini yang membuat Jokowi cenderung mengendorse Prabowo. Jokowi mungkin juga masih "dendam" dengan sikap Ganjar yang membuat gagalnya Piala Dunia U20.
"Malah ditambah lagi kemudian, kedua saya katakan tadi, gesture-nya Prabowo bagus, 'Siap Pak', jalan," ujar Effendi.
Sementara hal ketiga adalah penilaian publik soal rasa kasihan kepada Prabowo yang sudah waktunya memimpin.
"Ditambah lagi dengan itu tadi, bahwa mulai ada yang mengatakan 'Ini kasihan loh sudah waktunya,'. Kenapa? Dianiaya terus," tambahnya.
Seperti diketahui, Prabowo sudah dua kali kalah dari Jokowi di Pilpres. Bahkan sebelumnya juga kalah saat jadi cawapres Megawati.
Effendi Gazali mengungkapkan hal keempat, yakni soal kemampuan Prabowo berbahasa asing di forum internasional. Unggahan Prabowo di media sosial menurut Effendi juga memilik efek kepada pemilih.
"Ditambah lagi penampilan, out of the box loh, bicara pidato bahasa asing di forum internasional. Kadang-kadang (di akun medsosnya) cuma mem-posting kucing, itu menarik," ucapnya.
Hal terakhir atau kelima ada soal jalan tengah yang lekat dengan Prabowo. Maksud jalan tengah adalah, pemilih yang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang selalu berseberangan suaranya bisa masuk ke Prabowo sebagai jalan tengah.
"Ada pilihan teori jalan tengah itu yang nggak bisa dibantah tuh. Kalau orang nggak ke sini akan ke sini, sambil menunggu apa yang akan dimunculkan Anies," sebutnya.
Kelima hal tersebut, kata Effendi Gazali, harus diatasi oleh Ganjar Pranowo dan timnya.