Tahun Lalu Era Anies Pertamina Ogah Jadi Sponsor Formula E, Sekarang Ikut Jadi Sponsor

TAHUN 2022

Dirut Pertamina Ungkap Alasan Tidak Menjadi Sponsor Formula E Jakarta

JawaPos.com - Gelaran Formula E di Jakarta hampir sepekan berlalu. Namun, pembicaraannya masih belum selesai. Salah satunya, soal alasan tidak adanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk absennya PT Pertamina (Persero) menjadi sponsor ePrix Jakarta yang dimenangi oleh Mitch Evans itu.

Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan tidak ada alasan politik dari absennya BUMN energi pimpinannya di balapan tersebut. Nicke menegaskan murni karena tidak ada korelasi brand Pertamina dengan Formula E. 

"Kami mau branding apa? Mobilnya tanpa pelumas dan BBM," ujarnya pada Rabu (8/6/2022) malam di Grha Pertamina.

Dia lantas menjelaskan filosofi sponsorship untuk branding produk. Di Formula E tidak ada kesesuaian karena sampai hari ini, Pertamina belum memiliki produk terkait teknologi kendaraan listrik. Nah, tidak adanya kesesuaian itu, membuat Pertamina sulit untuk menghitung value yang didapat.

"Kami melihat secara kesesuaian dulu. Ada tidak dengan brand kami. Ada value yang dihitung. Ada targetnya juga. Kalau pabrik baterai EV (electric vehicle) kami sudah ada, berhubungan. Sekarang belum lahir," imbuh Nicke. [JawaPos]

TAHUN 2023

Deretan Perusahaan Sponsori Formula E Jakarta 2023, Ada BUMN

Jelang Formula E Jakarta 2023 yang mulai dihelat Sabtu 3 Mei 2023 besok, akun Instagram @jakartaeprixofficial secara resmi mengunggah deretan perusahaan lokal yang menjadi rekan sponsorship ajang balap mobil listrik Formula E.

Dilihat Liputan6.com, total ada 19 perusahaan lokal yang mensponsori Formula E Jakarta 2023. Ke-19 sponsor lokal itu terdiri dari perusahaan swasta dan perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Menariknya, berbeda dengan edisi 2022 lalu pada gelaran edisi keduanya di Jakarta ini, Formula E nampak disponsori perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina dan Pertamina Renewable Diesel.[Liputan6]

***

Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu berkomentar:

"Apakah masih ada yang ingin membantah bahwa BUMN tidak digunakan untuk politik kekuasaan? Baca pernyataan Bu Dirut di 2022 alasannya lucu karena 2023 mobil balapnya tetap sama tidak pake produk Pertamina." (@msaid_didu)

Faizal Assegaf menambahi:

"BUMN sudah berubah jadi markas politik dan sarang penyamun. Tidak heran bila kelompok kritis dengan tegas menyimpulkan BUMN ere rezim Jokowi menjadi lapak bagi kawanan maling dan gerombolan politisi busuk. Stigma buruk itu sulit dihindari bang @msaid_didu.

Ke depan BUMN harus diaudit total, kawanan maling yang bersarang di lembaga itu harus diseret ke penjara. Tidak boleh aset negara dibiarkan bebas bagi pencopet berhati rakus. Tangkap dan penjarakan mereka!" (@faizalassegaf)
Baca juga :