MENGKRITISI NASAB HABAAIB BAGIAN DARI STRATEGI ARABFOBIA DAN ISLAMOFOBIA

MENGKRITISI NASAB HABAAIB BAGIAN DARI STRATEGI ARABFOBIA DAN ISLAMOFOBIA
(Merespon Status Sahabatku Ustadz Jamal F Hasyim) 

Oleh: Risman Muchtar

Bagi saya yang lebih masalah itu adalah Arabfobia, apalagi ada julukan kadal gurun (kadrun) yang sesungguhnya adalah bagian dari Islamofobia.

Sebenarnya, mengkritisi soal nasab habaaib dijadikan entry point (titik masuk) untuk membangun image ketidaksukaan kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan Arab, bangsa Arab, tulisan Arab, bahasa Arab, budaya Arab, Nabi dari keturunan Arab, agama yang datang dari negeri Arab, ujung-ujungnya adalah Islamofobia.

Sebagai muslim tentu kita harus menyadari bahwa Nabi kita Nabi Muhammad SAW adalah orang Arab, Al Quran kita bahasa Arab, kita shalat setiap hari pakai bahasa Arab, menghadap ke kiblat yang letaknya di Negeri Arab, menunaikan ibadah haji ke Makkatul Mukarramah terletak di Negeri Arab. Banyak nama-nama kita terambil dari bahasa Arab.

Malah banyak kosakata kita berasal dari bahasa Arab, misalnya; dalam sila ke empat dari Pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan", kata "rakyat, hikmah, musyawarah, wakil" berasal dari bahasa Arab. Begitu juga nama lembaga kenegaraan tertinggi kita juga dari bahasa Arab, seperti; Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Mahkamah dan lain sebagainya. 

Kalau ada orang Islam atau yang mengaku Islam kemudian alergi dan anti terhadap apa saja yang berbau Arab, sebaiknya dia mengulangi membaca dua kalimat syahadat yang juga berbahasa Arab.

Sebagai muslim tentu kita tidak boleh terjebak kepada isu-isu yang bertujuan untuk membangun opini kebencian terhadap Islam. 

Polarisasi adalah merupakan strategi musuh-musuh Islam dan musuh bangsa untuk memecah belah umat dan bangsa, ketika umat dan bangsa sudah terpecah belah mereka dengan mudah menguasai dan mengeruk kekayaan di negeri tercinta ini.

Mari kita kuatkan persatuan, apapun perbedaan di antara kita tidak boleh menjadikan kita saling membenci dan memusuhi. Wassalaam.

Baca juga :