KEUNIKAN GERAKAN ISLAM DI SUDAN, NU dan IM BERSATU

KEUNIKAN GERAKAN ISLAM DI SUDAN

Oleh: Taufik M Yusuf Njong

1. Di dunia Islam, kelompok Salafi & Shufi adalah dua kelompok yang sulit untuk bertemu dan diajak bekerjasama. Kecuali di Sudan, pada tahun 1964, gerakan Islam Sudan berhasil membentuk koalisi Jabhah Mitsaq Al-Islamy yang merupakan koalisi antara Ikhwanul Muslimin, kelompok Salafi dan Tarekat Tijani Shufi

2. Tokoh gerakan Islam Sudan yang paling terkenal, Dr. Hasan At-Turabi adalah lulusan Universitas Khartoum, lalu melanjutkan S2 di Oxford Inggris dan menyelesaikan S3 di Sorbonne Perancis. Selain menguasai bahasa Arab, At-Turabi juga diketahui mahir berbahasa Inggris, Perancis dan Jerman. 

3. Jika tokoh gerakan Islam banyak dianggap kaku dan radikal oleh lawannya, At-Turabi justru cenderung liberal. Ia berpendapat bahwa perempuan muslimah boleh menikah dengan laki-laki ahli kitab, kesaksian seorang perempuan sama dengan laki-laki dalam muamalat, laki-laki boleh makmum kepada perempuan dalam kondisi tertentu serta masalah-masalah akidah yang bahkan membuat ia dikafirkan. 

4. Meskipun At-Turabi cenderung liberal dan tertuduh melanggar ijma' dan nash-nash Qath'i, ia adalah otak dibalik diberlakukannya Syariat Islam termasuk hudud pada tahun 1984 di Sudan. Menjadikan Sudan satu-satunya negara Arab dan Islam dibenua Afrika yang berhasil memformalisasikan syariat Islam. 

5. At-Turabi tertuduh mengingkari turunnya Imam Mahdi di akhir zaman, namun ia menikahi cucu dari Imam Mahdi Sudan (Pendiri Gerakan Al-Mahdi), dan pada tahun 1989, ia mengarsiteki kudeta terhadap pemerintahan kakak iparnya sendiri yaitu Shadiq Al-Mahdi ketua partai Hizbul Ummah. 

6. Jika rata-rata gerakan Islam di dunia Arab anti-kudeta dan punya hubungan yang buruk dengan militer, gerakan Islam Sudan yang bekerjasama dengan militer justru merupakan pelaku kudeta terhadap pemerintahan demokratis Shadiq Al-Mahdi. Mereka berhasil memegang tampuk pemerintahan selama 30 tahun. 

7. Meskipun miskin dan di Embargo oleh AS dan dunia Arab, Sudan adalah negara paling ramah untuk pengungsi Palestina, Suriah dan Yaman. Pengungsi Palestina dan Suriah bahkan diberikan kewarganegaraan Sudan yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan warga Sudan lainnya. 

8. Selain ramah terhadap pengungsi, Sudan juga pernah menampung Usamah Bin Laden paska di usir dari Arab Saudi. Sudan dibawah rezim Basyir juga merupakan salah satu pemasok utama persenjataan untuk kelompok perlawanan Palestina (Hamas) sebelum pabrik senjata di Yarmouk Sudan tersebut di bom oleh drone Israel pada tahun 2013. 

9. Selama bertahun-tahun, Sudan menjalin hubungan bilateral dengan Iran, hingga pada tahun 2016, Sudan mengusir diplomat negara Syi'ah itu dari Sudan dan memanggil dubesnya di Teheran untuk kembali ke Khartoum. Namun tahun 2018, Sudan justru kembali membuka hubungannya dengan rezim Suriah dan menjadikan Omar al-Basyir sebagai presiden Arab pertama yang mengunjungi Damaskus paska konflik Suriah. 

10. Terakhir, paska kudeta terhadap presiden Mursi dan wajah gerakan Islam 'disetankan', ormas-ormas Islam Indonesia di Timteng cenderung mengambil jarak dengan gerakan Islam, kecuali di Sudan, NU Sudan justeru menjadikan Dr. Al-Fatih Ali Hasanain (Guru Erdogan dan penasehat presiden Bosnia, Alija Izetbegović) sebagai penasehatnya. Dr. Al-Fatih Hasanain diketahui bergabung dengan Ikhwanul Muslimin sejak masa remajanya. 

Wallahu A'lam.

Baca juga :