Jika kamu ditanya: "Apakah kamu takut pada Allah", maka diamlah

𝗕𝗼𝗹𝗲𝗵𝗸𝗮𝗵 𝗕𝗲𝗿𝗸𝗮𝘁𝗮 “𝗔𝗸𝘂 𝗧𝗮𝗸𝘂𝘁 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵”

Syekh Fudhail bin 'Iyadh berkata:

“Kalau saja kamu ditanya: "Apakah kamu takut pada Allah", maka diamlah. Karena kalau kamu menjawab: "Iya", maka kamu telah berdusta. Kalau kamu menjawab: "Tidak", maka kamu telah kufur.” [1]

Syekh Abdul Wahab As-Sya'roni berkata:

“Bahwasanya kita diperbolehkan mengatakan: "Kami mencintai Allah, Rasul-Nya, dan keseluruhan orang-orang islam berdasarkan ketaatan kami kepada Allah Ta'ala". Berbeda halnya dengan apa yang telah dikutip oleh Imam Ghazali dari sebagian ulama, bahwa apabila kamu ditanya: "Apakah kamu mencintai Allah atau takut kepada-Nya", maka diamlah. Kalau kamu jawab: "Iya", maka kamu telah berbohong, karena prilakumu tidak seperti prilakunya orang-orang yang mencintai dan orang-orang yang takut. Kalau kamu jawab: "Aku tidak mencintai Allah dan tidak takut kepada-Nya", maka kamu telah kufur. Dan yang lebih utama adalah apa yang telah kami (Syekh As-Sya'roni) kemukakan.” [2]

Sumber:

[1] 𝘐𝘩𝘺𝘢' 𝘜𝘭𝘶𝘮𝘪𝘥𝘥𝘪𝘯 4/157

قال الفضيل بن عياض إذا قيل لك هل تخاف الله فاسكت فإنك إن قلت لا كفرت وإن قلت نعم كذبت. [أبو حامد الغزالي ,إحياء علوم الدين ,٤/١٥٧]

[2] 𝘓𝘢𝘸𝘢𝘲𝘪𝘩 𝘢𝘭-𝘈𝘯𝘸𝘢𝘳 𝘢𝘭-𝘘𝘶𝘥𝘴𝘪𝘺𝘢𝘩 1/493
فعلم أنه يسوغ لنا أن نقول نحن نحب الله ورسوله والمسلمين أجمعين على قدر ما أعطانا الله تعالى، خلافا لما نقله الغزالي عن بعضهم من قوله: إذا قيل لك تحب الله أو تخاف الله فاسكت لأنك إن قلت نعم كذبت، فإن أفعالك ليست أفعال المحبين ولا الخائفين، وإن قلت لا أحب الله ولا أخافه كفرت والأولى ما ذكرناه. [ الشعراني، لواقح الأنوار القدسية في بيان العهود المحمدية، ١/٤٩٣]

Baca juga :