EMPAT SERANGAN Khas Kaum Missionaris Kristen kepada Islam
BISMILLAH:
A. "Dalam Islam membolehkan poligami (laki-laki menikah dengan lebih satu wanita)."
JAWAB: Dalam ajaran universal dan natural, sebelum otak manusia dirusak oleh pemikiran liberal Barat; menerima konsep poligami. Sebab jumlah wanita cenderung lebih banyak dari laki-laki. Kaum laki-laki lebih rentan terkena bahaya kekerasan yang membawa kematian (perang). Di dunia binatang hewan jantan selalu lebih sedikit dari betina. Justru yang melarang poligami, itu tidak universal.
B. "Dalam sejarah Nabi Muhammad SAW, beliau beristeri banyak (sekitar 11 orang, tidak satu waktu)."
JAWAB: Semua orang dewasa memahami bahwa diksi BERISTRI itu bukan hanya soal hubungan seksual. Tetapi juga bermakna menjaga, menafkahi, melayani, membimbing, merawat, juga membantu istri. Orang yang beristri banyak, berarti dia menanggung AMANAT lebih banyak di pundaknya, daripada yang beristri satu (oleh itu harus empati kepada laki-laki berpoligami). Ada pun nilai kenikmatan seksual, tidak sebesar tanggung-jawab moral, material, dan spiritualnya.
C. "Nabi Muhammad SAW menikahi Aisyah RA yang masih anak-anak (dinikahi pada usia 6 tahun, hidup bersama pada usia 9 tahun)."
JAWAB: Sayyidah Aisyah RA adalah satu-satunya wanita yang dinikahi di usia anak-anak. Selain beliau adalah wanita dewasa dan semuanya para janda. Bahkan ada yang sudah nenek-nenek (Saudah binti Zam'ah RA). Kaum kufar selalu melihat ke usia Sayyidah Aisyah RA, tetapi enggan melihat isteri-isteri Nabi yang lain (Radhiyallahu 'Anhunna). Dan faktanya, di negeri kita ini, ada anak-anak perempuan usia kelas 3 atau 4 SD sudah HAIDH. Di usia semuda itu, secara biologis mereka sudah siap menikah. Terakhir, menurut para ulama, hikmah Nabi SAW menikah dengan Sayyidah Aisyah RA, agar beliau mengajarkan banyak hadits seputar kehidupan PRIBADI Rasulullah SAW. Dari semua isteri Nabi, Sayyidah 'Aisyah memang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits dari beliau.
D. "Dalam ajaran Islam, nanti di surga kaum laki-laki akan poligami, punya isteri banyak dari kalangan bidadari, lalu di sana terjadi pesta seks."
JAWAB: Jangankan di surga, di dunia pun, kalangan para raja, para pangeran, elit-elit politik, para miliader, para konglomerat, para selebritis top; banyak kok yang bersenang-senang dengan banyak wanita. Ada yang "main" dengan isteri-isteri sah, dan ada juga yang berzina atau melacurkan diri.
Kalau mau mengkritik nikmat surga, silahkan hapuskan dulu free sex dari muka bumi, dan tutup semua sarana pornografi dan prostitusi. Di situ fakta kemunafikan kaum liberal Barat, sok mengkritik nikmat surga yang halal, tapi tutup mata terhadap dunia gelap free sex dan pornografi. Lebih lucu lagi, di dalam tubuh lembaga gereja sering didapati pelecehan seksual, pedofili, juga perzinahan.
HARUS dipahami, surga adalah DUNIA MERDEKA dari larangan-larangan selama di dunia. Apa yang haram di dunia, bisa halal di surga; karena surga adalah dunia nikmat TANPA TAKUT RISIKO. Perkara-perkara yang diharamkan oleh Syariat di dunia, rata-rata berisiko bahaya bagi hidup manusia. Tetapi di surga semua itu menjadi TAK BERISIKO, karena sistem hidup di surga sangat kuat, kokoh, sempurna.
Kalau kemudian kaum Kristen (Nashrani) tak mau nikmat surga, seperti bermain-main dengan para bidadari, maunya beristeri satu saja, selamanya, ya silakan. Itu hak mereka. Tapi yang konsisten, jangan munafik! Ngomongnya "wajib satu isteri", tetapi sering terjadi kejahatan seksual di dalam gereja.
Mereka itu ANEH BETUL! Belum juga masuk surga, sudah "impoten" di dunia. Mungkin mereka bayangkan, nikmat surga itu isinya baca komik, main catur, main PS, atau main gitar bersama. Tak ada yang seru-seru. Apa kata duniaaaaaa Bang...!
Demikian, semoga bermanfaat. Amiin ya Rabb.
(Sam Waskito)