Da'i Penjaga Umat

Da'i Penjaga Umat

Oleh: Arif Wibowo

Menyempatkan diri foto bersama mas Nugroho dari Cunthel dan Mas Ahmad dari Merapisari. (Dusun di lereng Merbabu, Magelang, Jawa Tengah).

Di dusun Cunthel, pasca 1965, umat Islam tinggal minoritas, tersisa 35 %, sedangkan di Merapisari tinggal 30 %. 

Meski demikian, leader tetaplah leader. Menjadi minoritas bukan berarti harus rendah diri. Mas Nugroho adalah contohnya. Mas Nugroho mempelopori pengembangan wisata di kampungnya. Dengan konsep pemberdayaan, pengelolaan dilakukan oleh warga dusun. Alhamdulillah ada pendana yang mau bekerja sama. Jadilah wahana wisata Merbabu View yang sangat apik itu.

Sedangkan mas Ahmad adalah penyandang disabilitas, yang kesehariannya berjualan cilok. Beliau adalah alumni pesantren yang bersama istrinya mengabdikan diri untuk mengajar ngaji masyarakat Merapisari.

Tema yang kami bicarakan adalah mengenai relasi Islam - Kristen di wilayah beliau berdua. Fenomenanya sama, ada pergerakan perpindahan agama, tapi dari Kristen ke Islam, meski sangat kecil.

Tapi yang menarik adalah kepelbagaian denominasi gereja. Di mana baik Merapisari maupun Cunthel, umat Kristen terbagi menjadi empat aliran gereja. Kalau di Merapisari, hanya ada satu gereja, jadi pengikut tiga denom lainnya kalau beribadah harus ke luar kampung, sesuai dengan gereja yang diikutinya.

Sedangkan di Cunthel, sudah ada tiga gereja yang berdiri. Aliran keempat, yakni Gereja Pengagung Nama YHWH, belum lama ada. Pecahan dari pengikut sebuah gereja yang memisahkan diri dan menjadi pendeta di aliran gereja baru yang dibawanya. Yang disasar sebagai umat ya saudara dan teman-temannya dari gerejanya yang lama. Karena belum punya gereja, mereka beribadah di rumah pendeta yang difungsikan sebagai tempat kebaktian.

Dan di desa tempat kami bertemu tadi, ada sebuah gereja yang jema'atnya tinggal tiga orang. Jadi pendetanya sudah menawarkan kepada khalayak bahwa gerejanya dijual. Jema'at yang tersisa nanti akan digabung ke gereja yang ada di lain desa. Hal ini karena, setelah dakwah digarap intensif, sudah ada 20 orang yang kembali ke pangkuan Islam di desa tersebut dalam tiga tahun terakhir.

Demikianlah dinamika dakwah dan misi di lereng Merbabu bagian barat.
Baca juga :