[PORTAL-ISLAM.ID] Partai NasDem merasa geram dengan langkah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang kembali ingin merebut Partai Demokrat. Apalagi partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Moeldoko bersama bersama Jhoni Allen Marbun telah mengajukan peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi MA dengan Nomor Perkara 487 K/TUN/2022 yang diputus pada 29 September 2022. Putusan itu memenangkan Partai Demokrat yang dipimpin AHY.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menyatakan pengajuan PK Moeldoko itu merupakan upaya untuk mengagalkan Anies untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2024. Apalagi, pengajuan itu dilakukan sehari setelah Demokrat resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres usungan
“Memang ada pihak yang sedang berkuasa ingin menggagalkan Mas Anies untuk jadi capres,” ujar Gus Choi, Selasa (4/4/2023).
Dia mengatakan, banyak cara yang dilakukan untuk menjegal Anies. Bahkan, lanjutnya, pihak itu tak segan melakukan dengan cara ilegal.
“Berbagai cara mereka tempuh, termasuk cara-cara ilegal dan haram,” jelasnya.
Gus Choi pun merasa masyarakat sudah pintar menilai bahwa yang dilakukan Moeldoko itu merupakan salah satu cara untuk menjegal upaya Anies untuk menjadi calon penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ya semua rakyat tahu, kudeta lewat kongres Medan gagal. Mungkin berikutnya lewat hukum,” ungkapnya.
Dia pun yakin yang benar pasti menang. Sejalan, AHY juga menyatakan hal yang sama.
AHY menilai, ada upaya serius yang dijalankan Moeldoko untuk menggagalkan pencapresan Anies, dan lebih parahnya lagi untuk membubarkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dengan cara mengambil alih Partai Demokrat.
“Ada upaya untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja salah satu caranya dengan mengambil alih Partai Demokrat karena Demokrat merupakan salah satu kekuatan perubahan selama ini,” terang AHY di Kantor DPP Demokrat, Senin (3/4/2023).