Ingin “MERUBAH” Indonesia? Tenggelamkan (Capres) PDIP

Ingin “MERUBAH” Indonesia? Geser Hegemoni PDIP pada Percaturan Politik Praktis

*Hegemoni : Dominasi Kekuasaan

(I) Pembahasan Pertama

Jika ingin terjadi perubahan signifikan pada Perikehidupan Bangsa dan Negara Indonesia, maka ada 2 (dua) syarat kunci yang harus diupayakan :

1]. Geser Partai PDIP dari dominasi kepenguasaan kursi di DPR RI.

2]. Tenggelamkan Calon Presiden yang diusung oleh PDIP.

Dua prasayarat di atas lazim terjadi di belahan dunia manapun, maksudnya jika ingin ada perubahan maka partai penguasa harus ditumbangkan.

(II) Pembahasan Kedua

Jika pada Pilpres 2024 mendatang jadi benar ada 3 (Tiga ) Pasangan Capres + Cawapres, hampir bisa dipastikan pilihan akan berlangsung dalam 2 putaran, karena sungguh berat untuk bisa memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) agar bisa memenangkan langsung pilihan presiden.

Secara kajian di atas kertas, Ganjar Pranowo dari PDIP adalah salah satu kandidat yang dipastikan akan lolos pada Putaran Kedua, sedangkan yang lainnya berebut antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

YANG JADI PROBLEM KRUSIAL adalah (disclaimer: ini opini pribadi saya):

“Pemilih Prabowo dan Pemilih Anies SALING BER-NEGASI !!!”

Pemilih Prabowo relatif sulit untuk memilih Anies pada Putaran Kedua (andai saja PS kalah di Putaran I)

Sebaliknya juga, Pemilih Anies cenderung sulit untuk memilih Prabowo pada Putaran Kedua (andai AB kalah di Putaran I)

MAKA… (sekali lagi berdasar kajian di atas kertas) Ganjar Pranowo akan lenggang kangkung memenangkan Pilpres 2024.

(III) Pembahasan Ketiga

Hasil pengumpulan jajak pendapat dari Semua Lembaga Survey, mulai dari yang profesional (maksudnya bisa dibuktikan menggunakan metode survey yang ilmiah) HINGGA Lembaga survey terindikasi bayaran, MENUNJUKKAN bahwa PDIP akan masih muncul sebagai Pemenang pada Pilihan Legislatif 2024.

Kemudian simulasi sebagaimana diulas pada Pembahasan Kedua di atas menunjukkan bahwa pemenang Pilihan Presiden 2024 adalah Ganjar Pranowo.

Sebuah "hipotesis" yang menyedihkan/menyesakkan dada bagi kita yang sudah ;maaf sangat muak dengan situasi & kondisi tanah air dewasa ini.

(IV) Penarikan Kesimpulan

Merujuk kepada Pembahasan I hingga Pembahasan III, masih sulit bagi saya untuk memahami cara berpikir teman-teman, yang katanya menginginkan perubahan, AKAN TETAPI sampai dengan hari ini masih saja terus-menerus membangun dan atau memelihara perseteruan/rivalitas/tawuran on-line HANYA GARA-GARA berbeda Tokoh Dukungan.

Saling berpecah-belah dan saling mempolarisasi yang terjadi pada “Kelompok Perindu Perubahan” itu hanya akan semakin menguntungkan PDIP dan Ganjar Pranowo belaka.

Dan sayangnya… IMHO menurut opini saya semuanya "sudah terlambat" … Pemilu 2024 sudah tinggal 200 sekian Hari. Teramat sulit untuk bisa terjadi penyatuan gerak dan langkah pada mereka-mereka yang katanya berharap ada perubahan.

Maka do’a terbaik yang menurut hemat saya layak dilantunkan adalah Semoga ada Sunatullah yang “bekerja” sehingga NKRI bisa mendapatkan Presiden dan Legislator yang baik serta amanah. Amin.

*contoh sederhana Sunatullah pada artikel ini adalah sebagaimana keplesetnya lidah Koh Basuki Tjahaja Purnama, yang akhirnya bisa menimbulkan sebuah momentum yang mempersatukan banyak “faksi” sehingga bisa mendorong terjadinya “perubahan politik” di DKI Jakarta. *sekali lagi, ini hanya sekedar contoh, apapun itu besar harapan jangan Sunatullah yang membawa pengorbanan besar di masyarakat seperti Krisis Ekonomi Global, misalnya.

(By Tara Palasara)

*fb
Baca juga :