ASAL USUL UCAPAN "Minal Aidin Wal Faizin"

ASAL USUL UCAPAN: 
من العائدين والفائزين

Ada dua versi asal usul redaksi tersebut: 

1. Pada masa Khulafaur Rosyidin pada 632 Masehi/11H, ucapan Minal 'Aidin wal-Faizin umum diucapkan setelah kembali dari medan pertempuran. Sesuai dengan artinya, ucapan ini berarti memberi selamat pada "mereka yang kembali (dari peperangan) dan mereka yang menang".

2. Sumber lain mengatakan bahwa Minal 'Aidin wal-Faizin berasal dari syair pada masa Al-Andalus/Andalusia (Spanyol dan Portugal masa kini) oleh Shafiyuddin Al-Huli. Menurut kitab Dawawin Asy-Syi’ri al-Arabi ala Marri Al-Ushur (jilid 19, hal. 182), ucapan ini adalah nyanyian para perempuan dalam merayakan hari raya, berbunyi: 

جعلنا من العائدين والفائزين

"Jadikan kami bagian dari orang-orang yang kembali (suci) dan orang-orang yang beruntung."

Mengucapkan do'a di atas terhadap sesama dalam rangka merayakan Idul Fitri adalah hal yang sangat baik semoga kita semua benar-benar bagian dari orang yang kembali bersih dari dosa-dosa setelah Ramadhan dan menjadi orang-orang yang beruntung, amin.

Namun demikian akan lebih baik lagi jika kita menggunakan ucapan yang sesuai dengan penjelasan Ulama' berdasarkan riwayat ucapan Tahniah para Sahabat yakni:
 
 تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبّلْ يَا كَرِيِمُ

“Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kalian semua. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah..!”

(M Anwar Rifa'i)

Baca juga :