Anies Baswedan: Surabaya adalah kota kelahiran kakek kami, A.R. Baswedan, Pahlawan Nasional Pejuang Kemerdekaan

[PORTAL-ISLAM.ID] Bakal Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan mengunjungi kota kelahiran kakeknya, A.R. Baswedan, kota Surabaya. 

"Surabaya adalah kota kelahiran kakek kami, A.R. Baswedan," ujar Anies Baswedan di akun media sosialnya, Ahad, 19 Maret 2023.

"Mengunjungi kawasan Ampel dan berziarah ke Makam Sunan Ampel kemarin malam. Sebuah kehormatan disambut dengan amat hangat, dan mendapat berbagai nasihat teladan dari para ulama dan habaib.

Di aula yg baru dibangun ini, kami silaturahmi paska ziarah ke makam. Pengelola kini adalah generasi baru, Mereka adalah pribadi-pribadi luar biasa yang muda usianya, menghibahkan waktunya, energinya, pikirannya untuk merawat dan terus-menerus membuat pembaharuan atas kawasan mulia ini.

Saat itu juga, sebagian orang-orang tua yang hadir punya cerita pengalaman interaksi dengan Kakek kami di masa itu. Bahagia bisa mendengar kembali berbagai cerita tentang kakek kami yang dulu tumbuh besar di rumahnya di Jl. Ampel Gading, no.3; sekitar 150 m dari Masjid Sunan Ampel.

Kami bersilaturahmi melewati batas tengah malam. Sebuah pertemuan yang berkesan dan insya Allah membawa keberkahan bagi semua."

***

H. Abdurrahman Baswedan atau populer dengan nama A.R. Baswedan, adalah Pahlawan Nasional kelahiran Ampel, Surabaya, 9 September 1908. 

A.R. Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.

Selain berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia, A.R. Baswedan juga menguasai bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Belanda dengan fasih.

Semasa hidupnya, dia dikenal sebagai seorang jurnalis, diplomat. A.R. Baswedan pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. 

Penghargaan dan Tanda Jasa

Berkat sumbangsihnya dalam perjuangan bangsa, negara memberi A.R. Baswedan penghargaan. Tak hanya Republik Indonesia yang turut A.R. Baswedan bangun, dua negara Islam lain pun turut memberinya penghargaan atas kontribusinya dalam membangun hubungan antarnegara dan juga sikapnya yang mendorong penuh kemerdekaan, yaitu dari Mesir dan Aljazair.

- Negara pada 1970 mengakui A.R. Baswedan sebagai salah seorang Perintis Kemerdekaan.

- Pada 9 November 1992, negara mengakui dan menghargai kontribusi besar A.R. Baswedan yang turut menyusun UUD 1945 dalam BPUPKI. Karena itu, negara menganugerahkan Bintang Mahaputra Utama kepada A.R. Baswedan dan 44 anggota BPUPKI lainnya.

- Pada Juli 1995 Duta Mesir untuk Indonesia, Sayed K El Masry memberikan penghargaan kepada A.R. Baswedan berupa piagam dari bahan papirus, yang berisikan naskah Perjanjian Persahabatan RI-Kerajaan Mesir pada 10 Juni 1947 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.

- Pada 23 Desember 1995, Aljazair memberikan medali kepada A.R. Baswedan atas pertemanannya dengan para tokoh Aljazair dan memberikan bantuan moril atas peristiwa Revolusi Aljazair 1 November 1954.

- Pada 2013, Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono juga menganugerahi A.R. Baswedan Bintang Mahaputra Adipradana pada 10 Agustus 2013.

- Pada 8 November 2018, negara memberikan anugerah Pahlawan Nasional kepada A.R. Baswedan atas jasa-jasanya dalam kemerdekaan Indonesia.

Baca juga :