Pola Lama
Seorang rekan di fb mengirimkan beberapa link web yang seolah-olah merupakan website Islam tetapi isinya tentang agama Kristen. Bukan hal baru sebenarnya karena hal semacam ini adalah hal yang sudah saya temui sejak saya remaja dulu.
Bedanya, kalau dulu, sebelum era internet, ujudnya buku, brosur dan lain sebagainya. Biasanya mereka memasang iklan di majalah atau koran, menjanjikan problem solving bagi mereka yang sedang mengalami permasalahan hidup. Dan nanti yang datang adalah buku-buku Kristen yang di dalamnya juga ada yang seolah buku Islam, lengkap dengan kutipan ayat Al Qur'an dan Hadits yang isinya menunjukkan bahwa keduanya menunjukkan jalan pada keimanan akan ketuhanan Yesus.
Sayangnya, saya dulu bukan seorang pengkliping, sehingga temuan-temuan itu tidak saya simpan dengan baik. Padahal, kalau sekarang, barang-barang tersebut menjadi penting.
Oleh karena itu, ketika dua minggu lalu, saya ditawari buku ini (foto atas) oleh seorang pelapak, maka langsung saya ambil. Apa yang ditulis oleh pak Willbrodus Romanus Lasiman yang sekarang menjadi Wakhid Rosyid Lasiman ini mengingatkan pada buku-buku, brosur dan kaset yang disebar misionaris era 80-90an.
Apakah buku-buku itu merupakan terbitan dari Jehovah Wittness ataupun Mormon yang memang ekspansif dan di Kristen sendiri dianggap sesat. Maka jawab saya bukan. Sebab di kalangan Protestan Indonesia sendiri ada lebih kurang 400 aliran.
Mayoritasnya memang kelompok oikumenis, yang santun. Tapi taruhlah 85 % nya oikumenis yang santun, tapi 15 % nya saja berarti ada 60 aliran yang agresif dalam penginjilan dan sering nunjang palang, menerobos batas toleransi. Maka ya akibat nila setitik (15 % tentu bukan setitik lagi), rusak susu seMalinda kalau kata Dahlan Iskan.
(By Arif Wibowo)