Dear Ibu Yang Cantik.... SIMPAN PIALA CITRAMU

SIMPAN PIALA CITRAMU

By Danke Soe Priatna (rakyat biasa)

Dear Ibu Yang Cantik,

Rasanya hari-hari Ibu disibukan dengan hal-hal receh yang terus berulang dari satu kesempatan ke kesempatan lainya.

Dari marah-marah, ngamuk, teriak-teriak, mewek, sujud-sujud sambil sesegukan, cuci mobil, nyapu jalanan sampai ikutan ngaduk ngaduk kerikil...
Sumpah, terlihat kerdil dan ganjil.

Bukan,
Bukan apa yg Ibu lakukan tidak baik. Namun tidak tepat.
Tidak pada tempatnya.
Bukan kapasitasnya.

Ibu yang baik,
Anda dibayar oleh kami, difasilitasi oleh anak negeri untuk berfikir dan bertindak yang bisa membuahkan loncatan-loncatan besar perubahan ke arah perbaikan dalam masalah sosial.

Soal cuci mobil.
Biarkan tempat-tempat pencucian mobil dapat rezeki.
Tugas anda adalah memikirkan dan mencari solusi bagaimana mengentaskan masalah-masalah soasial.
Yang didalamya ada pengangguran dan kemiskinan.

Ibu bisa bekerjasama dengan Menteri tenaga kerja, menteri dalam negeri, menteri investasi dll...
Iniloh, jumlah PHK tinggi, pengangguran meningkat. Apa tidak bisa kita membatasi TKA China yang masuk Sulawesi dan Kalimantan?
Apa tidak bisa kita prioritaskan anak bangsa?
China saja memprioritaskan rakyatnya masa Indonesia gak bisa??
Mereka ambil harta kita lho...
Mereka angkut kekayaan alam kita lho...

Misalnya ghitu lho Bu...
Bukan sujud sujud sambil lolongseran.

Gak usah nyapu nyapu jalanan Bu, usang pencitraan kalian.
Coba sana lihat.
Yang mengorek-ngorek sampah buat cari makan saja masih banyak.

Anda dan kawan kawan anda, diberikan fasilitas rumah, kendaraan, gaji besar, uang makan, dan semua privilege lainya, agar anda fokus pada mencari solusi buat negeri.
Agar anda dan teman teman anda tidak usah larak kanan, lirik kiri cari pemasukan sampingan.
Kami rela uang pajak kami sebagian untuk menghidupi kalian. Agar kalian bekerja dengan benar.
Berdedikasi untuk negeri.
Bukan sekedar buat wara wiri.

Ibu yang baik,
Maaf seribu maaf kalau saya harus bilang muak dengan semua pencitraan itu.
Apa karena Ibu nilai pencitraan itu efektif buat menipu kami?
Setelah ada yg masuk gorong gorong dan berpenampilan sederhana? Padahal aslinya garong garong bermental denawa??
Trus Ibu tiru?
Trus Ibu tahu apa hasilnya buat negara??

Iya Bu,
Hutang yang menggunung.
Perekonomian yg anjlok dan ketidakadilan dimana mana.

Iya Bu,...
Keadilan Sosial.
Eehh.. Ibu Menterinya ya (Menteri Sosial)??
Kirain petugas kebersihan. Habis yang dieksposenya nyapu dan cuci mobil sih.
Emang kapasitas Ibu cuma segitu???
Pasti lebih dwonggss...

Sudah ya Bu...
Simpan sekarang Piala Citramu.
Anda sudah mendapatkanya.
Simpan baik baik di ruang kerja atau di kamar.
Tinggal tengok pada kenyataan.
Masalah-masalah sosial masih begitu bertebaran...
Naahh... masalah masalah sosial itu yang harus Ibu sapu bersih.
Kemudian baru bersujud sama Allah.
Kalau kalau saja selama ini terlalu banyak main drama dan tipu tipu..

Selamat bekerja Ibu Yang Manis.
Dari aku yang juga manis.

*Ngala jukut ngala runtah
Ngala reungit malaria
Kedah tumut kapamarentah
Republik Endonesia*

(fb penulis)

Baca juga :