MENGAPA KITA IMPOR MINYAK DARI SINGAPURA YG TIDAK PUNYA LADANG MINYAK? KARENA SETELAH ORBA, TIDAK ADA LAGI KILANG MINYAK BARU YG DIBANGUN

MENGAPA KITA IMPOR MINYAK DARI SINGAPURA YG TIDAK PUNYA LADANG MINYAK?

Oleh: Naniek S Deyang (Eks Wartawan Investigasi)

Belakangan banyak orang teriak mengapa kita impor minyak dari Singapura, padahal Singapura gak punya ladang minyak? Saya sudah puluhan tahun menulis dan teriak tapi gak ada yang dengar.

Tak hanya minyak sebenarnya yang aneh, pelabuhan juga sama. Kita yang punya pelabuhan2 besar dan yg punya laut luas, tapi kalau ekspor, musti lewat pelabuhan Singapura yg laut saja hanya seupil. Jadi kita nggak punya pelabuhan internasional sekelas Singapura. Jadi kalau kita ekspor, musti ke Singapura dulu baru ke negara-negara lain. Edyannnn 😭. Ada BUMN yg mau bangun kayak pelabuan Singapura malah Dirutnya masuk penjara! 

Kita gak ngerti bagaimana sejarah negara kecil ini mendikte habis perekonomian kita. Bahkan menurut para analis, uang yg beredar di Singapura pun mayoritas sebenarnya uangnya orang Indonesia.

Bagaimana bukan uang kita yg beredar di sana? Lha hampir semua pejabat korup naruh duitnya di sana. Demikian juga dengan para konglomerat kita hanya ngerukin SDA Indonesia, nanti naruh duitnya di sana (Singapura) termasuk kantor-kantor pusat usahanya juga di Singapura, bahkan hasil/duit ekspor komonditas kita di simpan oleh para Konglomerat Singapura, tidak ditaruh di Indonesia.

Mengapa koruptor dan konglomerat menjadikan Singapura sebagai "surga"? Karena memang sangat ajaib negara yg bisa diintip dari Batam ini, tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia, dengan tidak ada perjanjian ekstradisi maka para konglo dan pejabat pengemplang duit merasa tenang-tenang saja tinggal di Singapura, karena penegak hukum Indonesia gak bisa nyeret mereka balik ke Indonesia.

Balik ke soal mengapa kita harus mengimpor minyak dari negeri kecil yg gak punya ladang minyak? Karena mereka memiliki refinery (kilang minyak) yang sangat modern. Kilang minyak (oil refinery) adalah fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum. Kilang minyak Singapura hanya 3, tapi kapasitas mencapai 1,4 juta barel per hari.

Dari mana Singapura mengambil minyak mentah untuk dikilang? Dari negara-negara Asean, termasuk Indonesia dan juga sebagian dari Timteng. Ironisnya hasil minyak Indonesia yg dikilang alias diolah di Singapura itu kita impor lagi masuk Indonesia😭😭😭😭😭😭.

Mengapa bisa ironis seperti itu? Karena sejak 36 tahun lalu kita TIDAK PERNAH PUNYA Refinery baru!!!!! Jadi kilang minyak terakhir dibangun di jaman Orba. Benar-benar ironis jaman Reformasi sampai jaman "saya Pancasila", ternyata negara kita yg punya ladang minyak TIDAK PUNYA REFINERY (KILANG MINYAK) baru, yang ada hanya warisan Orba. Yg kita punya sekarang Refinery sisa-sisa Orba ada sekitar 10 tapi tidak optimal berproduksi. 

Mengapa kita tidak bisa membangun refinery sepanjang 36 tahun terakhir???? Karena PERMAINAN MAFIA. Entah bagaimana setiap kali ada swasta atau asing yg mau membangun  refinery di Indonesia selalu GAGAL, ada saja penyebabnya. Kreditnya tidak cair, perusahaan kena masalah, ada masalah tanah, perizinan yg berbelit, dll pokoknya gagal total saja! (Baca: impor itu sesuatu yg sangat menggiurkan para Mafia, apalagi impor BBM yang nilainya triliunan, hitung saja berapa cuan/komisi yang didapat).

Tercatat Bambang Tri anak mantan Presiden Suharto, Hasyim Djojo Hadikoesumo (adik Pak Prabowo), Prayogo Pangestu ( Barito Grup), dll, semua gagal total membangun refinery, padahal tanahnya sdh ada antara lain di Tuban Jatim, bahkan sebagian instalasi sdh dibangun, tapi mangkrak karena kreditnya tidak cair! 

Saat Pak Dahlan Iskan menjadi Menteri BUMN, kebetulan waktu itu saya main di kantornya, bebarengan datang juga investor dari Iran yg siap bekerjasama dengan Pertamina mau bangun refinery di Cilacap, eh tau-tau juga gak memperoleh izin dari kementerian ESDM. Satu lagi seorang konglomerat yg mau kerjasama dengan Irak waktu Irak belum diratakan Amerika, sdh cek lokasi utk membangun refinery, tau-tau juga gagal total. 

Mafia minyak kita itu tentakelnya sdh menjalar dan menyuntik duit gedhe dari mulai "para dewa" yg paling atas-atas, kemudian ke oknum2 legislatif, kementerian dan lembaga -lembaga lain, bank-bank kreditur termasuk bank LN, hingga kita tidak bisa alias dihalangi habis utk membangun refinery!!!

Alasan Pemerintah

Kalau dari pemerintah sendiri alasannya dua, kenapa 36 tahun terakhir kita nggak bisa membangun refinery? Pertama alasannya swasta atau Pertamina banyak yg tidak mampu karena investasi sangat besar mencapai 500 triliun lebih utk satu refinery! Alasan kedua karena membutuhkan lokasi yg luas, kita kesulitan untuk memperoleh lokasi.

Mari kita bahas alasan pertama berkait dengan investasi besar. Soal investasi besar kalau  pemerintah memang niat atau bisa melepaskan diri dari jerat mafia, sebenarnya pasti bisa. Caranya gampang! Pembangunan refinery kan nggak sekaligus, misalnya pemerintah bisa suport dana dari APBN ke Pertamina utk membangun, misalnya tiap tahun 100 triliun. Lima tahun sekali kita bisa punya satu refinery!!. Coba dari pada kita bangun infrastruktur yg tidak semua menyentuh rakyat mbok bangun refinery, wong minyak itu dibutuhkan seluruh hajat hidup 280  juta rakyat Indonesia.  

Nah coba juga paksa konglomerat kita utk gotong royong membangun refinery MERAH PUTIH, buktikan mereka mencintai Indonesia, dengan menggunakan uang hasil ekspor dari komonditas kita utk inves di dalam negeri. 

Soal perlu lahan luas (alasan kedua), ini lebih gak masuk akal lagi, lha Indonesia saja lahannya keleleran dimana-mana, nganggur gak digunakan lho, masak kalah sama Singapura yg luasnya sama dengan Kabupaten Bogor tapi bisa punya 3 refinery termodern dengan kapasitas 1,4 juta barel per hari. 

Jangan-jangan utk membangun refinery di Singapura juga aslinya duitnya orang Indonesia nih? Kan ini bukan tidak mungkin. Mengapa? Lha duit yg beredar di Singapura itu kan paling banyak duitnya orang Indonesia! Yaitu milik para koruptor dan para konglo yg memarkir duitnya di Singapura. 

Mengapa koruptor dan konglomerat parkir duit di Singapura? Selain Singapura "aman", duit -duit para koruptor dan konglomerat di sana itu gak dikenai pajak 15 persen kayak di perbankan Indonesia, kalau kita taruh duit di deposito misalnya. 

Tapi kembali mengapa mafia minyak terus berjaya dan mencengkram Indonesia selama masa reformasi hingga sekarang (jaman orba sdh mulai tapi gak separah 30 tahun terakhir)? Karena semua aparat di eksekutif, yudikatif dan legislatif banyak oknumnya bisa disogok bahkan menjadi bagian dari mafia minyak.

Dimana mafia itu berada? Di Singapura! Di sana mafia dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia berkumpul untuk mendikte aliran minyak ke negara-negara yg pemerintahannya banyak oknumnya korup, sehingg semua bisa mereka atur.

Jadi kalau ada yg bilang, Presiden A atau B sukses mengatasi mafia minyak, sahutin aja "Kita  masih impor minyak dari Singapura nggak? Kita punya refinery baru nggak? Kalau jawaban "masih" berarti yg mereka omongkan itu omong kosong alias tipu-tipu!"

Nah coba nanti ada Capres di tahun 2024 ada yg berani bilang "saya akan stop impor dari Singapura, dan bangun refinery"...nah kalau gak ada, sudah wassalam saja gak usah dipilih!!!

(fb)

Baca juga :