Disertasi Doktoral Prof. Budi Santosa Purwokartiko Mengutip Ayat-ayat Al-Quran, Tapi Katanya "Kitab Suci Kebanyakan Isinya Dongeng"

Menemukan disertasi doktoral tahun 2005 dari seseorang bernama BUDI SANTOSA, alumnus University of Oklahoma

Meskipun kuliah di universitas negara maju (bukan negara gurun yang orang-orangnya konon hanya pandai bercerita), namun kata-kata yang dipilih untuk 'Preamble' dan 'Acknowledgements' di dalam disertasinya, ternyata sangatlah dekat dengan kata-kata langit: ala manusia gurun! 

Di dalam 'Preamble', dipetiknya beberapa terjemahan ayat Al Quran:

"Read! In the Name of your Lord. Who has created (all that exists)
He has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood). Read! And your Lord is the Most Generous. Who has taught (the writing) by the pen. He has taught man that which he knew not (Al Quran, al-’Alaq 96:1-5)"

"Say: Though the ocean became ink for the Words of my Lord, verily the seawould be used up before the words of my Lord were exhausted, even if we added another ocean like it, for its aid (Al Quran, 18:109)"

"Allah will exalt in degree those of you who believe, and those who have beengranted knowledge (Al Quran, al-Mujaadilah 58:11)"

Sedangkan di bagian awal 'Acknowledgements', disebutnya:

"I would like to thank to God (Allah) for His power to make this research possible."

***

Oalah, Le, Le! Mbok sadar kamu itu nggak pinter-pinter amat, nggak jenius-jenius amat, mbok rasah kemaki! 

Jangankan dinominasikan jadi penerima Nobel Prize atau King Faisal Prize yang tingkatannya internasional, lha wong LIPI Sarwono Award yang tingkatannya nasional saja, kamu itu belum pernah dinominasikan. 

Merendah hati sedikitlah, menghormati agamamu sendiri, menghormati Tuhanmu yang telah memberikan karunia pemahaman atas sebagian kecil ilmu-Nya yang telah dibagikan kepadamu! 

Bagaimana kamu akan menghormati agama lain, jika agama sendiri saja kamu hina?

Ingatlah kata-kata dari JOSEPH H. TAYLOR, JR., penerima NOBEL FISIKA tahun 1993, bahwa: 

"A scientific discovery is also a religious discovery. There is no conflict between science and religion. Our knowledge of God is made larger with every discovery we make about the world.”

("Penemuan ilmiah juga merupakan penemuan agama. Tidak ada konflik antara sains dan agama. Pengetahuan kita tentang Tuhan menjadi lebih besar dengan setiap penemuan yang kita buat tentang dunia.")

Atau teladanilah JACKIE YI-RU YING, salah satu saintis terkemuka papan atas dunia saat ini, yang memutuskan untuk memeluk Islam, karena perjalanan saintifik dan perjalanan relijius yang pernah dialaminya sendiri: https://youtu.be/QGAvL8t8fKU.

👉PDF disertasi Budi Santosa tersebut bisa diunduh di: https://shareok.org/handle/11244/885

(By Desi Syamto)

Baca juga :