[PORTAL-ISLAM.ID] Duet Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa seperti diusulkan PPP DKI Jakarta untuk diusung sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024 merupakan keputusan yang tepat. Karena Anies-Khofifah ini adalah duet ideal dalam memimpin Indonesia periode 2024-2029.
“Saya sangat setuju itu. Itu figur yang ideal. Indonesia butuh figur seperti Anies dan Khofifah,” kata Ketua DPC PPP Kota Bekasi Sholihin kepada KBA News Jumat, 15 April 2022.
Menurut anggota DPRD Kota Bekasi ini kedua tokoh tersebut memiliki chemistry. Sama-sama kepala daerah berprestasi. Anies gubernur DKI Jakarta sementara Khofifah memimpin Jawa Timur. Selain itu, keduanya juga saling melengkapi.
“Anies ini cendekiawan. Khofifah Ketua Muslimat NU, politisi perempuan, cerdas, sudah matang lama malang-melintang dalam dunia politik sejak zaman Orde Baru. Ini kolaborasi yang sangat bagus. Cocoklah,” ungkapnya.
Politikus yang akrab disapa Gus Shol ini yakin semua partai juga akan mendukung pasangan Anies-Khofifah ini. Apalagi, peluang duet ini akan memenangkan Pilpres 2024 sangat besar.
“Pemilih Jawa Barat kan sudah pasti ke Anies. Kalau Bu Khofifah digandeng, ya selesailah. Jawa Timur kan Bu Khofifah. Tinggal Jateng. Jateng kan NU juga kental. Penduduk paling besar kan di Jawa. Kalau Jawa sudah dikuasai, saya yakinlah (akan menang). Optimis,” demikian Gus Shol.
Anies-Khofifah Resmi Direkomendasikan PPP DKI untuk Pilpres 2024
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta merekomendasikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Pilpres 2024. Rekomendasi ini akan dibawa ke Rapimnas PPP, Jumat (15/4/2022).
"DPW PPP DKI Jakarta merekomendasikan kepada DPP PPP agar mencalonkan saudara Anies sebagai calon Presiden dan mencalonkan Ibu Khofifah sebagai Wakil Pesiden pada Pemilu 2024, mengingat kedua tokoh tersebut terbukti berhasil dalam kepemimpinannya," kata plt Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Farhan Hasan Al-Amri, kepada wartawan di Hotel Sofyan, Menteng, Jakpus, Kamis (14/4/2022).
Farhan mengatakan alasan lainnya yakni menilai Anies mampu menghapuskan polarisasi.
"Satu hal lagi yang paling menarik justru kita tidak bisa menafikan sejarah bangsa kita bahwa di 2016-2017 terjadi polarisasi yang luar biasa di republik kita ini. Dan itu berpusat di Jakarta itu terkait dengan Pilkada DKI. Alhamdulillah Pak Anies telah membuktikan justru tempat di pusat terjadinya polarisasi itu Pak Anies berhasil menghapus atau mengurangi secara signifikan permusuhan-permusuhan dan polarisasi yang terjadi di DKI," katanya.
Selain itu, Farhan menilai Anies dekat dengan para kiai dan ulama.
"Kalau kedekatan PPP dengan Anies saya kira di 2017 lalu PPP secara partai itu tidak mendukung Anies dan Sandiaga, tapi kita tahu sama-sama bahwa Haji Lulung, beliau membela Anies dan Sandiaga, kedekatan pribadi yang terjalin setelah berakhirnya Pilkada DKI memang kami punya kedekatan yang baik karena PPP ini isinya banyak kiai dan ulama," katanya.
"Yang mana Pak Anies sendiri kedekatannya dengan kiai, ulama itu tidak perlu diragukan lagi, jadi siapapun pemimpin yang dekat dengan kiai ulama maka mereka adalah pemimpin yang dekat dengan PPP," lanjutnya.
Farhan mengatakan Khofifah dicalonkan sebagai Wakil Presiden juga dinilai karena kedekatannya dengan para ulama sehingga dengan pertimbangan-pertimbangan itu, pihaknya sepakat mendukung Anies-Khofifah.
"Kalau soal Khofifah saya kira mungkin dari sahabat-sahabat tadi dengan berbagai pertimbangan itu kami menimbang Ibu Khofifah sangat layak jadi wakil presiden karena beliau mewakili dari perempuan dan sebagai ketua muslimah NU, dan tentunya kembali yang tadi kedekatan Khofifah dengan para ulama, luar biasa, dan itulah yang membuat sahabat-sahabat semua sangat yakin untuk mencalonkan Khofifah sebagai wakil," katanya.
"Kenapa nggak capres karena sudah ada pertimbangan-pertimbangan yang plus minus dan keputusan kami adalah Pak Anies sebagai capres dan Ibu Khofifah sebagai calon Wakil Presiden," imbuhnya.