[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 setelah mudik Lebaran Idulfitri. Jokowi meminta masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan selama mudik.
Jokowi mengatakan pemerintah memperbolehkan masyarakat kembali mudik karena kasus melandai. Dia tak ingin mudik justru memicu penyebaran Coid-19 kembali terjadi.
"Jangan sampai mudik justru memicu munculnya gelombang baru Covid-19, apalagi arus mudik tahun ini akan sangat besar," kata Jokowi dalam siaran pers yang diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (14/4/2022), dilansir CNNIndonesia.
Statemen Jokowi ini menuai beragam reaksi publik.
Bahkan seorang dokter sampai kebingungan dengan pernyataan Jokowi soal lonjakan kasus covid dikaitkan mudik.
"Sebenarnya Covid itu ada dimana ya? Di kota? Atau di desa? Yang menularkan orang yg mudik? Atau orang yg di kampung? Soalnya kasus yg melonjak di LN. Rakyat cuma bisa mudik, bukan liburan ke LN. Tetiba kasus naik habis mudik itu bgmn kronologisnya ya? Serius nanya saya 🙏🏻," ujar dr Eva Sri Diana Chaniago di akun twitternya @__Sridiana_3va.
Ada pula netizen yang mengunggah video kerumunan Presiden Jokowi, kok tidak dikait-kaitkan dengan lonjakan kopad kopid? Tapi kenapa kalau terkait Umat Islam muncul statemen-statemen seperti itu?
Yang ini amaaaannnn.... pic.twitter.com/RZ7opyreYy
— Loose GunSlinger (@PineksoRoyi1) April 14, 2022
Sebenarnya Covid itu ada dimana ya ? Di kota ? Atau di desa ?
— dr Eva Sri Diana Chaniago (@__Sridiana_3va) April 14, 2022
Yang menularkan orang yg mudik ? Atau orang yg di kampung ?
Soalnya kasus yg melonjak di LN
Rakyat cuma bisa mudik, bukan liburan ke LN
Tetiba kasus naik habis mudik itu bgmn kronologisnya ya ?
Serius nanya saya 🙏🏻 https://t.co/X5sm9A9ofi