Terjemahan dalam English Standard Version dari Yesaya 29:12 (Perjanjian Lama/Taurat) berbahasa Ibrani versi Westminister Leningrad Codex adalah:
"And when they give the book to one who cannot read, saying, Read this, he says, I cannot read.”
Dalam bahasa Indonesia ayat di atas berbunyi,
“Dan ketika mereka memberikan kitab ini diberikan orang yang tidak dapat membaca, berkata, ‘Bacalah ini,’ (קְרָ֣א qe·ra), dia berkata, ‘Aku tidak dapat membaca.’”
Dalam sejumlah versi terjemahan, disebutkan "aku tidak bisa menulis", namun merujuk pada kebanyakan terjemahan, ia dimaknai "aku tidak dapat membaca".
Selain itu, antara bahasa Arab iqra` dan bahsasa Ibrani 'qera' memiliki arti yang sama; “bacalah”. Sebuah kata kerja perintah.
Sementara dalam Yesaya 29:12, transliterasi Yunani dalam LXX - Rahlf's Critical Edition disebutkan:
"καὶ δοθήσεται τὸ βιβλίον τοῦτο εἰς χεῖρας ἀνθρώπου μὴ ἐπισταμένου γράμματα, καὶ ἐρεῖ αὐτῷ Ἀνάγνωθι τοῦτο· καὶ ἐρεῖ Οὐκ ἐπίσταμαι γράμματα."
Terjemahannya tidak berbeda dengan sebelumnya, hanya saja, sebenarnya kata χεῖρας dalam teks Yunani itu tidak memiliki transliterasi bahasa Inggris.
Meskipun demikian, ia sering diterjemahkan: "tangan" dalam bentuk plural. Sebaliknya, kata yang ada terjemahannya adalah χῖρας dan χῖρα, yang keduanya berarti غار حراء, atau "Gua Hira".
Bukankah menakjubkan, di tengah masyarakat yang tidak terlalu mengakar tradisi baca tulis, justru perintah "Iqra"-lah yang pertama diturunkan.
Allahumma Shalli 'ala Muhammad.
*Dari Buku Yahudi Madinah - Dari Era Nebuchadnezzar Hingga Khaibar (Pustaka al Kautsar - 2021)