Tere Liye Tanggapi Sri Mulyani Yang Lebay Banggakan Penerimaan Pajak 2021, Setelah Dicek Data-datanya... Ambyarrr

LEBAY

Di negeri ini, semua hal dibuat dramatis, over, berlebihan sekali. Teknik komunikasi pejabat-pejabat ke rakyat dibuat hiperbolik sekali.

Dan yang menyedihkan, tidakkah mereka mau mendidik, mengedukasi rakyat dengan data-data dan fakta? Rakyat itu diedukasi biar tambah cerdas, bukan dikasih pernyataan-pernyataan bombastis padahal rendah esensi.

Misalnya kasus penerimaan pajak ini. Bukan main, seolah itu sangat dramatis? Bersejarah?

Berikut saya sajikan data target pajak, dan realisasinya setiap tahun (data dari Kemenkeu, silahkan revisi jika typo):

2016: Target 1.539 Trilyun, realisasi 1.284 T
2017: Target 1.450 T, realisasi 1.339
2018: Target 1.424, realisasi 1.315
2019: target 1.577, realisasi 1.332
2020: target 1.198, realisasi 1.069
2021: target 1.229, realisasi 1.230, 100%

Adalah benar tahun 2021 ini 'bersejarah'. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, realisasi penerimaan pajak 100% lebih.

Tapi ayolah, kamu lihat datanya per tahun, itu karena targetnya memang rendah. Itu betul, lagi pandemi, target dibuat rendah, tapi ssst, ada isu yang sangat serius loh.

Apa itu?

Sejak tahun 2016, penerimaan pajak kita itu stuck, di situ-situ saja angkanya. 1.300-an. Coba kamu masukkan fungsi inflasi di sana, nilai 1.300 T di tahun 2016, versus 1.300 T di tahun 2019, beda loh.

Maka, jika ada pejabat yang epic banget seolah bilang, pencapaian 100% itu 'bersejarah', ayolah, 5 tahun terakhir, sejak tax amnesty jilid 1, lihat data-data ini, yang ada orang-orang cenderung malas bayar pajak. Orang-orang tajir, perusahaan-perusahaan besar, mereka tumbuh menggila 5 tahun tsb, kok pajak cuma segitu? Mereka dipajakin nggak? Dikejar nggak? Jangan cuma ngejar yang sudah ada doang. Berburu di kebun binatang.

Itu benar, penerimaan mencapai target 100%, kita tetap harus mengapresiasi petugas pajak yang siang malam kerja mengejar target ini saat pandemi. Itu tetap sesuatu. Tapi plis, berhentilah semua dibuat dramatis, lebay. Edukasi rakyat jika penerimaan pajak kita itu segitu-segitu doang loh. Padahal katanya OKB di negeri ini tambah banyak. Harta pejabat terus melonjak crazy.

Dan lebih sedih lagi, di satu sisi ada yang banting tenaga, kerja 24 jam mencari pendapatan negara. Eeeh, ada juga yang banting tenaga 24 jam kerja menghabiskan duitnya. Pokoknya anggaran harus habis! Bahkan meeting cuma 2-3 jam, harus ke Bali! Labuan Bajo! Bangun trotoar, sumur, dll, segera bikin. Nanti kalau tidak habis anggarannya, tahun depan tdk dikasih lagi.

Ambyar.

(By Tere Liye, akuntan dan penulis novel)

*sumber: fb

Baca juga :