Al-MAKMUN: "Tukang Kriminalisasi Ulama" yang dipuji

Al-MAKMUN: "Tukang Kriminalisasi Ulama" yang dipuji

Khalifah Al-Makmun pernah memenjarakan Imam Ahmad, tapi banyak yang masih memuji-muji Al-Makmun karena prestasinya dalam bidang keilmuan Islam. 

Bahkan Al-Hajjaj Ibn Yusuf, orang se-"sadis" itu masih ada sisi kemanusiaannya yang bisa dipuji. 

Mengutip kalimatnya Gus Dur ketika ditanya tentang Pak Harto: "Pak Harto itu jasanya besar pada bangsa ini, tapi dosanya juga besar". 

Secara historis kasus penangkapan ulama, pemenjaraan ulama, "hatta" pembunuhan telah eksis dan akan selalu eksis walaupun pemimpinnya seorang yang beriman. 

Kalau melihat karakter pemimpin, kayaknya jarang ada yang se-ideal Khulafa' al-Rasyidun termasuk Umar bin Abdul Aziz. 

Kerap kali seseorang membanggakan Daulah Abbasiyah, Umawiyah, dll, bahkan ingin menegakkan "khilafah" sebagaimana mereka mengatur negara dengan hukum Islam tapi di sisi lain "tidak jujur" (husnuzonnya kurang komperhensif) dalam membaca sejarah.

Pasti, sebagai manusia normal yang masih "on" cara pandang terhadap kebenaran kita menyayangkan jika ada ahli agama, tokoh agama yang dipenjarakan, apalagi nampaknya banyak sekali kasus yang justru jauh lebih urgen daripada hanya memenjarakan tokoh agama; ya semisal para tikus berdasi yang nyolong dana bansos. 

Cuma, ya gimana lagi, kembali pada kondisi kemanusiaan yang "fa alhamaha fujuroha wa taqwaha" pasti ada sisi cacat imannya, bahkan sosok di sebuah era "ideal" yang selama ini dipuja sebagai era keemasan Islam punya sisi kecacatan dalam memimpin sebuah lembaga besar; seperti negara.

(Ahmad Rifa'i)

Baca juga :