[PORTAL-ISLAM.ID] Menggonggong dahulu, malu kemudian. Pribahasa tersebut sangat pas disematkan ke buzzer yang lebih mengutamakan bacot daripada membaca dengan baik dan benar.
Sebelumnya pasukan buzzer mulai dari tingkat rendah hingga level penjilat yang selalu gonta ganti partai membully Anies Baswedan yang menaikkan batas penghasilan tertinggi di program rumah DP Rp0.
Buzzer yang otaknya terbalik malah menyebut program tersebut harus memiliki DP Rp14 juta bukan lagi Rp0.
Setelah gempuran buzzer semakin besar, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab dengan mengunggah infografis terkait program rumah DP Rp0 melalui akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan infografis yang diberi judul, "Kini, Lebih Banyak Orang Bisa Mendapatkan Hunian Layak di Jakarta," Anies menuliskan caption:
"Program DP Nol dari @dkijakarta. Memiliki hunian yang layak dan nyaman merupakan impian bagi semua orang. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memfasilitasi dan menyediakan hunian tersebut kepada warga Jakarta dari berbagai kalangan, melalui sejumlah program.
Salah satunya melalui program hunian DP Nol Rupiah, batasan penghasilan tertinggi menjadi 14,8 juta Rupiah, untuk memperluas penerima manfaat dari program ini".
Didalam infografis dijelaskan, sesuai Kepgub No 588 Tahun 2020, Pemprov DKI menetapka batas tertinggi penghasilan penerima fasilitas rumah DP Rp0, yakni Rp14,8 juta dan tidak ada batas bawah penghasilan. Batas tertinggi Rp14,8 juta ini mengikuti Permen PUPR No 10/PRT/M/2019 tentang Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Persyaratan Kemudahan Perolehan Rumah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Redah yang menyatakan batas penghasilan rumah tangga MBR sebesar Rp12,3 juta, sebelumnya sebesar Rp7 juta.
Dalam infografis ditulis informasi hunian DP Rp0 untuk unit 36 meter persegi telah terjual 95%.
"Ada yg bilang kmren dp nya g nol lagi jadi 14jt kata dia, kami auto ketawa, loala mgkin dia g faham yg dimaksud dg batas penghasilan nya yg 14jt, bkan dp nya????????" sebut akun @lee_peeto.
Dan buzzer pun terkaing-kaing dan sembunyi lagi. (wb)