Kenapa Pemimpin Arab Anti Erdogan? Ternyata, Inilah Alasannya (Wawancara dengan Dr. Ahmad Azam)


Kenapa Pemimpin Arab Anti Erdogan? Ternyata, Inilah Alasannya..

Wawancara dengan Dr. Ahmad Azam (Wakil Sekjen Persatuan NGO Dunia Islam):

- Sejarah Timur Tengah itu tidak bisa dilepaskan dari Perjanjian Lausanne (yang diinisiasi Inggris) yang ditandatangani di Lausanne, Swiss, pada 24 Juli 1923, untuk memecah belah Dunia Islam. Supaya negara Arab itu bisa dibebaskan merdeka dari kekuasaan Kekhalifahan Utsmaniyyah Turki.

- Inilah racun yang ditaman oleh Inggris, kebencian kepada Turki, dengan membangkitkan Nasionalisme Arab.

- Perjanjian Lausanne ini pada intinya membagi-bagi wilayah Ottoman pasca kalah perang pada Perang Dunia Pertama.

- Isi Perjanjian Lausanne antara lain:
1.  Thracia Timur (daerah sekitar Konstantinopel) dikembalikan kepada Turki.
2.  Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki:
a.  Arabia merdeka
b.  Lybia diserahkan ke Italia
c.  Mesir, Palestina, Trans-Jordania, Irak, Cyprus diserahkan ke Inggris
d.  Syria, Libanon diserahkan ke Inggris

- Jadi, semangat Nasionalisme Arab ini melebihi semangat Islamnya.

"Jadi, kalau sekarang sebagian pemimpin-pemimpin Arab tidak senang dengan Erdogan, itu karena mereka masih terperangkap oleh racun yang ditanam oleh penjajah Inggris, bahwa Arab dan Turki adalah dua bangsa yang bermusuhan," ujar Dr. Ahmad Azam.

Selengkapnya simak video:

Baca juga :