Kecewa, Relawan Jokowi: Presiden Jangan Hanya Marah-marah

"4 kali marah tapi tidak ada perubahan kabinetnya berjalan begitu saja kan."

[PORTAL-ISLAM.ID] Puluhan orang yang mengatasnamakan Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ) mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Relawan kecewa dan menganggap Jokowi hanya bisa marah-marah tanpa ada aksi melakukan perubahan di pemerintahan.

Relawan Jokowi - Ma'ruf ini mengaku sudah melihat presiden marah-marah sebanyak 4 kali, terkahir ketika menggelar saat sidang kabinet pada 18 Juni 2020 lalu.

"Tidak cukup dengan marah. 4 kali marah tapi tidak ada perubahan kabinetnya berjalan begitu saja kan," kata Koordinator RBJJ, Aidil Fitri di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (11/8/2020).

Aidil meminta Jokowi bersikap tegas, misalnya dengan melakukan reshuflle kabinet. Menurutnya marah bukan lah solusi tanpa ada tindaklanjut.

"Jadi kita minta beliau bersikap tegas saja. Kalau mau reshuffle-reshuflle itu kan hak prerogatif beliau. Benar-benar itu yang kami harapkan," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno buka suara terkait video Presiden Joko Widodo yang marah-marah dan ancaman reshuffle kepada para menterinya saat sidang kabinet pada 18 Juni 2020 lalu.

Menurutnya, alasan Jokowi meluapkan kemarahan itu karena para menteri sejak Februari lalu sudah diperingatkan kepala negara untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Bapak Presiden sejak Februari fokus bagaimana permasalahan kesehatan bisa diselesaikan dengan cepat dan permasalahan ekonomi bisa dimitigasi agar tidak berdampak signifikan. Itu menjadi concern beliau sejak awal," ujar Pratikno melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020).

Jokowi kata Pratikno, juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 harus menjadi momentum fundamental reform. Karenanya ia meminta jajarannya untuk bekerja keras menyelesaikan permasalahan kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19.

"Bahkan beliau sangat menyadari pandemi ini jangan semata-mata harus kita selesaikan masalahnya tetapi juga sebagai momentum fundamental reform, beliau mengatakan jangan sia-sia kan krisis, jangan sia-siakan masalah besar ini, justru sebagai momentum. Karena itu Presiden terus mendorong semua institusi terutama sekali kabinet untuk bekerja keras," kata dia.

Pratikno menilai permasalahan yang terjadi karena kantor yang tidak optimal saat masa transisi awal Covid-19. Sehingga kata dia, Jokowi menginginkan jajarannya di lembaga pemerintahan maupun kabinet untuk dapat bekerja lebih maksimal.

Sumber : Suara.com
Baca juga :