FENOMENA SUHU DINGIN JULI AGUSTUS - Ketika Matahari Menjauh

⭕️FENOMENA SUHU DINGIN JULI AGUSTUS

🔆Ketika Matahari Menjauh

Ini bukan tanda kiamat. Ini hanya fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahun. Hanya dalam mata awam, perubahan macam pasti tidak bisa diketahui.

Bumi mengelilingi Matahari dalam lintasan orbit yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna. Karena bentuk elips ini, jarak Bumi dari Matahari bervariasi sepanjang tahun. 

Matahari tidak berada tepat di tengah orbit, melainkan sedikit bergeser ke salah satu fokus elips. Hal ini menyebabkan adanya titik terjauh (Aphelion) dan titik terdekat (Perihelion).

Ketika Bumi berada pada posisi paling jauh dari Matahari, fenomena ini disebut Aphelion. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, "apo" berarti jauh dan "helios" berarti Matahari. 

Ini adalah kebalikan dari Perihelion, yaitu saat Bumi berada pada titik terdekat dengan Matahari.

Fenomena ini adalah hasil dari hukum gravitasi dan hukum gerak planet yang dirumuskan oleh Johannes Kepler.

Saat Aphelion, jarak antara Bumi dan Matahari sekitar 152,1 juta kilometer. Sebagai perbandingan, saat Perihelion (titik terdekat), jaraknya sekitar 147,1 juta kilometer. 

Jadi, ada perbedaan sekitar 5 juta kilometer antara jarak terjauh dan terdekat.

Meskipun terdengar seperti jarak yang sangat jauh, dampak Aphelion terhadap suhu dan cuaca di Bumi sangat minim dan seringkali disalahpahami.

Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa Aphelion menyebabkan suhu Bumi menjadi lebih dingin. 
Faktanya, cuaca dan suhu di Bumi lebih banyak dipengaruhi oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi (sekitar 23,5 derajat) daripada jaraknya dari Matahari. 
Saat Aphelion terjadi (biasanya di awal Juli), belahan Bumi utara justru sedang mengalami musim panas karena kemiringan sumbu yang mengarah ke Matahari, sementara belahan Bumi selatan mengalami musim dingin. 

Di Indonesia, yang terletak di garis khatulistiwa, cuaca dingin yang mungkin dirasakan pada bulan Juli lebih disebabkan oleh angin muson timur yang membawa udara kering dan dingin dari benua Australia yang sedang mengalami musim dingin.

Emang benar bahwa itensitas cahaya matahari jadi agak sedikit berkurang, tapi tidak banyak, hanya sekitar sekitar 6-7% saja. Sangat kecil sehingga tidak terasa signifikan oleh manusia.

Pada saat Aphelion, kecepatan revolusi Bumi melambat sedikit karena gaya gravitasi Matahari yang sedikit lebih lemah. Hal ini dapat menyebabkan durasi siang hari sedikit lebih panjang, terutama di belahan Bumi utara, tetapi lagi-lagi perbedaannya sangat kecil.

Secara teknis, perubahan jarak ini sedikit memengaruhi perhitungan satelit dan navigasi antariksa. Badan antariksa memperhitungkan perubahan jarak ini dalam pemodelan orbit dan peluncuran satelit, namun ini tidak berdampak langsung pada masyarakat umum.

Aphelion adalah fenomena astronomi tahunan yang alami dan tidak berbahaya. Perubahan yang ditimbulkan sangat minim dan tidak menyebabkan cuaca ekstrem atau bencana alam.

Singkatnya, Aphelion adalah peristiwa tahunan ketika Bumi berada di titik terjauh dari Matahari dalam orbit elipsnya. 

Meskipun jaraknya sekitar 152,1 juta kilometer, dampak langsungnya terhadap suhu dan cuaca di Bumi sangat kecil dibandingkan dengan pengaruh kemiringan sumbu rotasi Bumi yang menyebabkan pergantian musim.

(Ustadz Ahmad Sarwat)


Baca juga :