Heboh Kasus “Dosen Swinger”, Akibat Kebebasan Seksual Dipropagandakan


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kehebohan yang terjadi di dunia maya beberapa hari belakangan menimbulkan reaksi dari komunitas Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal) atau ITJ. Baru-baru ini beredar sebuah video dari seorang pria mengaku dosen yang selama ini sangat agresif menyatakan pandangan-pandangan politiknya di media sosial.

Dalam video itu, pria itu mengaku bernama Bambang Ariyanto telah melakukan pelecehan seksual kepada banyak orang karena fantasi seksualnya tentang perilaku swinger.

Andri Oktavianas, Koordinator Chapter (Korchap) ITJ Bandung, menyatakan keprihatinannya atas perkembangan yang tidak menyenangkan di tanah air seputar perilaku seks menyimpang semacam ini.

Menurutnya, semua ini terjadi karena kebebasan seksual yang selalu dipropagandakan kepada kalangan pemuda oleh kalangan sekuler-liberal di Tanah Air. Para pengusung kebebasan seksual ini sepenuhnya bertanggung jawab atas keadaan sekarang ini.

“Mereka hanya menyuarakan pemuasan hawa nafsu dengan dalih kebebasan dan hak privat. Padahal rusaknya kehidupan sosial seperti banyaknya penyimpangan-penyimpangan adalah hasil dari perbuatan individu-individu yang punya moral buruk,” ungkap Andri dalam keterangan ITJ diterima hidayatullah.com, Selasa (04/08/2020).

Menurut Andri, munculnya kasus ‘dosen swinger’ dari Jogja ini hanyalah puncak dari sebuah gunung es. “Kasus itu tidak terlalu mengherankan. Kenapa? Karena hawa nafsu itu tidak pernah puas,” ujarnya beretorika.

Disebutkan bahwa kasus “dosen swinger” itu sendiri hanya satu dari sekian banyak penyimpangan yang muncul ke permukaan sekarang.

“Lihat saja, misalnya, orang-orang yang menolak pasal kumpul kebo dalam RKUHP 2019 lalu, juga menolak pasal perzinaan, dan juga kaum LGBT yang semakin mendapatkan pembelaan, termasuk di dunia akademis. Mereka semua berangkat dari logika kebebasan yang sama. Kalau ini dibiarkan terus, maka moral generasi muda bangsa ini sulit untuk diselamatkan,” pungkas aktivis yang dikenal memiliki kepedulian khusus terhadap dunia pendidikan ini.

Gatot Prasetyo, aktivis ITJ lainnya, juga memberikan reaksi keras terhadap kasus dosen swinger tersebut.

“Ini perilaku orang sakit yang rela tukar pasangan dan bahkan merasa tambah bergairah membayangkan pasangannya berhubungan dengan orang lain,” ujar lelaki yang sekarang menjabat sebagai Humas ITJ ini.

Gatot sendiri meyakini bahwa sang “dosen” tidak sendiri.

“Sebagai manusia kita butuh orang lain untuk menjadi baik. Karena itu, harus berkomunitas dengan orang-orang baik. Kalau yang di sekitar kita adalah orang-orang bejat, maka kemaksiatan kita pun akan awet. Saya tidak heran jika orang-orang di lingkaran dekat si ‘dosen’ swinger ini punya karakter yang setipe dengannya,” tandasnya.

Dosen tersebut dikabarkan telah menghapus akun medsosnya, namun kasusnya hingga saat ini masih menjadi topik perbincangan netizen. [Hidayatullah]

Baca juga :