Bintang Emon dan Kegagapan Para Alumni SUCI

Body

Bintang Emon dan Kegagapan Para Alumni SUCI

Stand up comedy konon identik dengan komedi cerdas dan kritis. Di kita, ada dua ajang adu bakat stand up terkenal, yaitu SUCI (Stand Up Comedy Indonesia) dan SUCA (Stand Up Comedy Academy), di mana kasta SUCI dianggap lebih elit dari SUCA. Jika SUCI diibaratkan jazz, maka SUCA kerap disejajarkan dengan dangdut Pantura. Begitulah.

Bintang Emon, yang kini namanya melambung, adalah alumni SUCA. Dia bahkan juara SUCA 3. Namun, bukan itu yang membuat namanya kini terangkat. Komentar-komentar kritisnya belakangan ini, yang tajam namun tetap disampaikan secara kocak, sangat mewakili kegelisahan publik.

Melambungnya simpati publik pada Bintang Emon, menurut saya, memberikan satu catatan menarik. Di tengah banyaknya persoalan yang mengimpit masyarakat saat ini, yang sebenarnya merupakan ladang isu bagi seorang stand up comedian, nyatanya hanya Bintang Emon yang intens terlibat dengan isu-isu publik. Posisi Emon ini sangat kontras dengan umumnya para stand up comedian jebolan SUCI.

Tanpa bermaksud merendahkan, di atas kertas para peserta dan alumni SUCI umumnya jauh lebih terdidik daripada peserta dan alumni SUCA. Kebanyakan mereka berstatus mahasiswa atau sarjana, mulai dari strata satu, bahkan hingga doktoral. Materi dan teknik stand up mereka juga jauh lebih kaya dan canggih. Namun, kita tak mendengar mereka memproduksi lelucon menggigit atas situasi tak menyenangkan dalam enam bulan belakangan ini.

Kenapa bisa begitu?

Saya menduga, kebanyakan alumni SUCI agak rikuh dengan situasi belakangan ini. Banyak dari mereka merupakan pendukung pemerintah dalam dua Pemilu terakhir. Pada ajang Pemilu kemarin, sebagian dari mereka bahkan memanfaatkan keterkenalannya untuk menjadi influencer bagi petahana. Jejak digital preferensi politik tersebut gampang sekali dicari.

Ndilalah, situasi yang berkembang saat ini tak seindah yang semula dibayangkan. Banyak hal mengecewakan terjadi. Masalahnya, posisi sebagai mantan pendukung yang sangar membuat para stand up comedian ini pastinya jadi rikuh jika harus membalikan posisi. Selain itu, tengsin juga kan?

Masak kemarin maki-maki Anies, kini harus muji-muji Anies terkait penanganan Covid-19, misalnya?! Atau, masak mereka harus maki-maki Ahok gara-gara Pertamina ogah menurunkan harga BBM, padahal mulut mereka masih basah oleh ludah puja-puji pada petahana selama Pilkada DKI lalu?! Situasi saat ini, benar-benar tak menyenangkan buat mereka. Sebagai stand up comedian, mereka tiba-tiba jadi gagap, atau terpaksa pura-pura gagap.

Dan persis di situ Bintang Emon berdiri hampir sendirian. Di tengah situasi tak menyenangkan, sebagai stand up comedian dia tetap berdiri bersama kegelisahan banyak orang. Menurut saya, itu pilihan yang benar.

Teman-teman stand up comedian-nya Emon seharusnya menyadari jika Pemilu dan Pilpres 2019 sudah lama lewat, sementara Pemilu dan Pilpres yang akan datang masih jauh. Saatnya jadi warga negara yang kritis dan stand up comedian yang lucu!

Ayolah, pemerintahan saat ini sedang lucu-lucunya lho kalau dijadikan tema stand up kalian!

(By Tarli Nugroho)

[Video - Bintang Emon]
Baca juga :